BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Umum Diabetes Melitus
2.1.1 Definisi dan etilogi Diabetes
Melitus
Diabetes mellitus terjadi ketika pankreas tidak
cukup atau membuat hormon insulin, atau ketika insulin dihasilkan tidak bekerja
secara efektif. Hal ini menyebabkan peningktan
kadar glukosa dalam darah. Terdapat beberapa tipe DM yang dibedakan berdasarkan
penyebab, perjalanan klinik dan terapinya. Klasifikasi DM yang utama adalah:
a.
Tipe I: DM
tergantung insulin (insulin dependent diabetes mellitus
Awitan terjadi pada segala usia,
tetapi biasanya usia muda (<30); biasanya bertubuh kurus pada saat di
didiagnosis; etiologi mencakup faktor genetik imunologi dan lingkungan; sering
memilki antibody sel pulau langerhans; sering memiliki antibody terhadap
insulin sekalipun belum mendapatkan terapi insulin; sedikit atau tidak memiliki
insulin endogen; memerlukan insulin untuk mempertahankan hidup; cenderung
mengalami ketosis jika tidak memiliki insulin ; komplikasi akut hiperglikemia:
ketoasidosis diabetic
b.
Tipe II: DM
tidak tergantung insulin (non-insulin dependent diabetes mellitus
Awitan terjadi disegala usia,
biasanya >30; biasanya bertubuh gemuk (obese) pada saat didiagnosis;
etiologi mencakup faktor obesitas, heriditer atau lingkungan; tidak ada
antibody sel pulau langerhans; penurunan produksi insulin endogen atau
peningkatan resistensi insulin; mayoritas penderita obesitas dapat
mengendalikan kadar glukosa darah melalui penurunan BB; agens hipglikemia oral
dapat memperbaiki kadar glukosa darah bila modifikasi diet dan aktivitas tdk
berhassil; mungkin memerlukan insulin dalam waktu yang pendek atau panjang
untuk mencagah hiperglikemia, ketosis jarang terjadi kecualai dalam keadaan
stress atau infeksi
c.
Diabetes
mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
Disertai dengan keadaan yang diketahui/dicurigai
dapat menyebabkan penyakit: pancreatitis, kelainan hormonal; bergantung pada
kemampuan pankreas menghasilkan insulin; perlu terapi obat oral/minsulin
d.
Diabetes
mellitus gestasional (gestational diabetes mellitus)
Awitan selama kehamilan, biasanya
terjadi pada trisemester kedua/ketiga. Disebabkan oleh hormone yang
disekresikan plasenta dan mengahambat kerja insulin; resiko terjadi komplikasi
parinatal di atas normal khususnya makrosomia (bayi secara abnormal berukuran
besar; diatasi dengan diet dan insulin (bila perlu)
2.1.2
Patofisiologi
Patofisiologi DM tergantung dari tipe DM
yang diderita oleh klien. Menurut
Brunner dan Suddarth(2001), patofisiologi DM yaitu:
1. Diabetes Tipe I
1. Diabetes Tipe I
Pada diabetes tipe
I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta
pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi
akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa
yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada
dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan). Jika
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap
kembali semua glukosa yang tersaring keluar. akibatnya, glukosa tersebut muncul
dalam urin (glukosuria). Ketika glukosa yang berlabihan diekskresikan ke urin,
ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan
pula. Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan
cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih
(poliuria) dan rasa haus (polidipsia). Defisiensi insulin juga mengganggu
metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien
dapat mengalami peningkatan selera makan (Polifagia), akibat menurunnya
simpanan kalori, gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan.
Dalam keadaan
normal, insulin mengendalikan glikogenolisis (pemecahan gula yang disimpan dan
glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru dari asam-asam amino serta subtansi
lain), proses ini tanpa hambatan dan lebih lanjut menimbulkan hiperglikemia.
Disamping itu akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan
produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. Badan keton
merupakan asam yang akan mengganggu keseimbangan asam basa tubuh apabila
jumlahnya berlebihan. Ketoasidosis diabetik yang diakibatkannya menyebabkan
tanda-tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi,
napas berbau aseton, dan apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan
perubahan kesadaran koma bahkan kematian.
2. Diabetes Tipe 2
Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yaitu yang berhubungan
dengan insulin, yaitu : resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel
sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi sel
resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intra
sel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan
glukosa oleh jaringan.Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah
terbentuknya glukosa dalam darah, terjadi peningkatan jumlah insulin yang
disekresikan pada penderita, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang
berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau
sedikit meningkat. Namun untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin,
maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II.
Meskipun terjadi
gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II, namun masih
terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan
produksi badan ketonyang menyertainya. Karena itu, ketoasidosis tidak terjadi
pada DM tipe II.
2.2 Terapi herbal
untuk Diabetes Melitus
Alfalfa (Medicago Sativa)
Grade C: belum jelas
Tanaman alfalfa (Medicago Sativa)
#
Mekanisme
kerja
Lupinalikaloids yang
terdapat pada Medicago sativa seperti lupanine, multiflorine spartine dan-metil
sitosin memiliki aktivitas hipoglikemik.
Selain itu, Medicago sativa mengandung saponine yang merangsang sekresi insulin.
#
Dosis
Untuk mendapatkan efek yang diinginkan
dalam melawan kolesterol atau diabetes, ambil 2 kapsul bubuk Medicago sativa
setelah makan.
#
Kontraindikasi
o Biji Medicago sativa mengandung canavanine, asam
amino non-esensial. Studi laboratorium dilakukan pada monyet yang secara
teratur makan biji dari Medicago sativa, diamati bahwa hewan-hewan ini
mengembangkan sindrom reversibel mirip dengan lupus eritematosa sistemik. Kasus
serupa juga telah dilaporkan pada orang yang makan biji secara teratur.
Penggunaan lebih baik memilih dalam bentuk tepung.
o Medicago sativa dapat menghambat penyerapan vitamin
E. Meskipun tidak ada masalah serius telah dilaporkan, Medicago sativa mungkin
dapat menyebabkan kekurangan vitamin E.
o Konsumsi berlebih dapat menyebabkan sakit perut.
Dosis tinggi juga dapat menyebabkan kelesuan, dan lekas marah.
o Dua kasus individu yang menderita lupus eritematosa
sistemik muncul kembali setelah mereka makan biji Medicago sativa. Dengan demikian,
individu yang menderita lupus eritematosa sistemik tidak boleh makan biji
Medicago sativa
o Studi yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan
bahwa Medicago sativa menyebabkan kendala otot rahim. Efek ini dapat
menyebabkan aborsi, sehingga konsumsi Medicago sativa tidak dianjurkan untuk
wanita hamil.
o Sejak tahun 1995, beberapa kasus kontaminasi bakteri
dari biji dan kecambah Medicago sativa. Pengkonsumsian bahan-bahan ini
terkontaminasi dengan bakteri yang dapat menyebabkan diare, demam, kejang otot,
dan muntah. Oleh karena itu, Medicago sativa tidak dianjurkan untuk anak-anak
maupun lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
o Perempuan dengan kondisi seperti endometriosis,
fibroma rahim, atau kanker rahim, tidak boleh mengkonsumsi Medicago sativa
karena efek hormonal yang mungkin.
o Pemberian Medicago sativa tidak dianjurkan untuk
pria yang menderita kanker prostat.
o Terdapat reaksi alergi pada Medicago sativa.
Orang-orang yang alergi terhadap kacang mungkin alergi terhadap Medicago sativa.
#
Interaksi Obat
o Karena Medicago sativadapat menurunkan kadar gula
darah, mungkin meningkatkan efektivitas obat-obatan yang digunakan dalam
pengobatan diabetes juga.
o Medicago sativa L. mengandung sejumlah besar vitamin
K, zat penting untuk pembekuan darah. Ketika dikonsumsi bersamaan dengan
antikoagulan atau obat yang mencegah aglutinasi platelet darah atau bila
diminum secara teratur dengan warfarin (Coumadin), Medicago sativa mungkin menurunkan
efektifitas obat ini dan berkontribusi
pembentukan coagulan.
o Beberapa senyawa aktif dalam Medicago sativa bekerja
dengan cara yang sama dengan estrogen tubuh. Medicago sativa L. yang dikonsumsi
oleh wanita yang sedang menjalankan terapi penggantian hormon atau kontrasepsi
dapat mengganggu cara tubuh menggunakan obat tersebut. Akibatnya, terapi hormon
mengganti atau kontrasepsi mungkin tidak efektif .
o Medicago sativa L. dapat menghalangi penyerapan
vitamin K. Jika Anda meminum secara teratur vitamin ini, hindari asupan
Medicago sativa L.
o Jika mengkonsumsi obat-obat yang menurunkan sistem
kekebalan (imunosupresan). Alfalfa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, alfalfa dapat menurunkan
efektivitas obat-obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh.
#
Efek samping
Penelitian telah menemukan bahwa diet
tinggi canavanine, asam amino yang ditemukan dalam alfalfa, dapat memperburuk
penyakit lupus. Namun, canavanine biasanya hanya ditemukan dalam biji dan
kecambah alfalfa tetapi tidak dari dalam daun. Dengan demikian, teh dan kapsul
alfalfa yang terbuat dari daun tidak mengandung canavanine. Namun demikian,
dianjurkan bahwa alfalfa dihindari selama kehamilan karena kandungan potensi
canavanine dan hormon saponin aktif.
Aloe (Aloe vera)
Grade C: belum
jelas
#
Mekanisme kerja
Aloe vera mungkin dapat meragsang fungsi sel beta
pancreas dalam sekresi hormone insulin.
#
Bukti ilmiah
Bukti-bukti ilmiah penggunaan gel aloe vera sebagai
pengobatan diabetes mellitus tipe 2 lemah. Ketika jel aloe vera dikombinasikan
dengan glibenclamide (sulfonylurea), ditemukan penurunan gula darah puasa yang
efektif dibandingkan dengan pengunaan glibenclamide saja.
#
Dosis
satu sendok
makan gel lidah buaya dikombinasi dengan 5 mg glibenklamid dua kali sehari untuk
menurunkan gula darah puasa. satu penelitian menemukan tidak ada efek
hipoglikemia pada pasien yang mengkonsumsi 15 ml jus aloe vera dua kali sehari.
Ashwagandha
(Withania somnifera)
Kelas C: belum
jelas
#
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja ashwagandha pada diabetes tidak
diketahui dengan baik. Ashwagandha mungkin meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu mungkin menghalangi glikosilation, reaksi nonenzimatik yaitu molekul
protein mengikat molekul glukosa, yang mungkin bermanfaat bagi komplikasi diabetes.
#
Bukti ilmiah
Serbuk dari akar ashwagandha menurunkan level gula
darah yang sebanding dengan obat hipoglikemik oral, namun penelitian tersebut
belum jelas.
#
Dosis
Pada beberapa kasus, enam orang pasien dengan
diabetes tipe 2 dan enam orang pasien dengan hiperkolesterolemia diberikan
serbuk akar ashwagandha selama 30 hari dalam sebulan.
#
Interaksi
a.
Interaksi dengan Obat
Secara teori, ashwagandha dapat
meningkatkan efek amfetamin. Ashwagandha telah dilaporkan secara
signifikan meningkatkan waktu koagulasi, meskipun signifikansi pada manusia
tidak jelas. Secara teori, mungkin efek aditif dengan antikoagulan.
Berdasarkan penelitian manusia yang
terbatas (pada pasien dengan diabetes tipe 2), ashwagandha dapat menurunkan
tingkat gula darah sehingga dapat berinteraksi dengan obat diabetes, walaupun
mekanisme itu tidaklah diketahui.
Ashwagandha dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik, dan karena itu dapat mengubah efek obat penurun
tekanan darah.
Ashwagandha telah dikaitkan dengan
penghambatan kolinesterase, dan hati-hati jika diminum dengan obat-obat
penghambat kolinesterase. Contoh inhibitor kolinesterase meliputi: Donepezil
(Aricept ®), rivastigmine (Exelon ®), galantamine (Reminyl ®), tacrine (Cognex
®), neostigmine (Neostigmin ®), edrophonium klorida (Edrophonium).
Ekstrak ashwagandha dapat mengurangi
siklofosfamid-imunosupresi / leukopenia dan urotoxicity. Perhatian disarankan
ketika menggunakan ashwagandha dengan obat siklofosfamid imunomodulasi.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik
pada manusia, ashwaganda dapat meningkatkan
efektivitas kanker paru-paru. administrasi berulang ashwagandha mungkin
menipiskan pengembangan toleransi terhadap narkotika. Ashwagandha juga dapat
memperbaiki gejala tardive dyskinesia disebabkan oleh haloperidol (Haldol ®).
Ashwagandha dapat menyebabkan sedasi dan depresi
pernafasan yang mengancam kehidupan, dan mungkin berinteraksi dengan obat
penenang, hipnotik, atau depresan sistem saraf pusat. Dalam penelitian awal,
ashwagandha dilaporkan untuk meningkatkan efek barbiturat dan etanol.
Ashwagandha dapat menyebabkan
hipertiroidisme berdasarkan data menyarankan stimulasi tiroid dan peningkatan
kadar serum T4, dan karena itu mungkin berinteraksi dengan obat untuk
hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Ashwagandha juga dapat berinteraksi dengan
diuretik.
b.
Interaksi dengan Herbal & Suplemen
. Ashwagandha
kaya zat besi. Ashwagandha juga mengandung arginin, dan karena itu dapat
menambah dosis dan efek ketika digunakan dengan suplemen arginin.
Ashwagandha berisi ornithine, dan karena
itu dapat menambah dosis total dan efek ketika diambil dengan ornithine.
#
Efek samping
Ada beberapa laporan efek buruk yang
terkait dengan ashwagandha, meskipun percobaan pada manusia kurang menggunakan
ashwagandha, dan sebagian besar tidak melaporkan dosis atau standardisasi /
persiapan digunakan.
Ashwagandha dapat menyebabkan sedasi,
depresi pernafasan yang mengancam kehidupan mungkin, menurunkan tekanan darah
dan menyebabkan irama jantung yang abnormal. Ashwagandha dapat menyebabkan
diare. Mual dan sakit perut juga telah dilaporkan. Secara teoritis, iritasi dan
selaput lendir serosa mungkin terjadi, dan ashwagandha harus dihindari pada
penyakit ulkus peptikum.
Ashwagandha dapat menurunkan tingkat
gula darah, berdasarkan penelitian manusia yang terbatas (pada pasien dengan
diabetes tipe 2), dan karena itu dapat berinteraksi dengan obat diabetes,
walaupun mekanisme itu tidaklah diketahui.
Ashwagandha telah dilaporkan memiliki
sifat diuretik, dan lesi ginjal dapat terjadi. Ashwagandha dapat merangsang
fungsi tiroid dan T4 tingkat meningkat, kemungkinan peningkatan risiko
hipertiroidisme.
Ashwagandha dapat merangsang produksi
sel darah merah dan putih, dan meningkatkan jumlah trombosit, walaupun ada
studi terbatas di daerah-daerah dan mekanisme tidak diketahui. Ashwagandha kaya
zat besi. Ashwagandha mungkin memiliki efek imunomodulator dan anti-inflamasi.
Ashwagandha tidak dianjurkan untuk
wanita hamil karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia. Ashwagandha dapat
menyebabkan aborsi.
Astragalus (Astragalus membranaceus)
Grade C: belum
jelas
Astragalus
membranaceus
akar astragalus
#
Mekanisme kerja
Berdasarkan penelitian dan, polisakarida yang
terdapat pada astragalus memiliki aksi hipoglikemik. Astragalus meningkatkan
#
Bukti ilmiah
Penggunaan astragalus atau yang dikombinasi
dengan obat hipoglikemik mempunyai sifat hipoglikemik yang signifikan, namun bukti
ilmiah nya masih lemah. Data klinik menjelaskan bahwa kombinasi produk
astragalus mungkin membantu menurunkan tingkat gula darah pada pasien dengan
diabetes tipe 2.
#
Dosis
Dosis
penggunaan astragalus untuk penyakit diabetes belum ditentukan. Suplemen yang
mengandung akar astragalus tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk serbuk akar
dalam bentuk tablet dan kapsul, ekstrak dan tincture. Sesuai dengan University
of Maryland Medical Center. Dosis untuk ekstrak adalah 2 mL sampai 4 ml tiga kali
sehari. Dosis untuk tincture cair 3 mL sampai 5 ml tiga kali sehari.
#
Kontraindikasi
o Alergi
Secara teori, individu dengan alergi
kepada anggota keluarga (kacang) Leguminosae lebih cenderung memiliki reaksi
alergi terhadap astragalus. Getah (tragacanth) dari astragalus dapat memicu
serangan asma pada orang yang mengalami Quillaja kulit-induced asma.
o Kehamilan Dan ASI
Astragalus tidak dapat direkomendasikan
selama kehamilan atau menyusui karena efek berbahaya berdasarkan penelitian
yang dilakukan pada hewan. Perlu diketahui bahwa banyak tincture mengandung
kadar alkohol yang tinggi dan harus dihindari selama kehamilan.
#
Efek Samping
o Secara tradisional, astragalus digunakan dalam dosis
yang dianggap aman. Menentukan efek samping yang tepat dari astragalus sulit,
karena ramuan ini biasanya ditemukan pada produk multi-bahan dengan herbal
lain. Efek samping yang dilaporkan pada orang yang menggunakan produk-produk
kombinasi yang mencakup astragalus adalah jantung berdebar-debar,
ketidaknyamanan perut, diare dan pneumonia aspirasi. Berdasarkan penelitian
pada hewan, astragalus mungkin memiliki diuretik (kencing-memproduksi)
aktivitas atau dapat menurunkan tekanan darah (walaupun secara tradisional
diyakini bahwa astragalus dapat meningkatkan tekanan darah). Menelan tertentu
tanaman astragalus beracun dapat menyebabkan sindrom neurologis, beberapa di
antaranya ireversibel.
o Berdasarkan penelitian laboratorium, astragalus
dapat meningkatkan risiko perdarahan. Karena astragalus dapat merangsang sistem
kekebalan tubuh, individu dengan penyakit autoimun atau transplantasi organ
harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum memulai terapi. Astragalus
tidak dianjurkan untuk orang dengan peradangan akut atau penyakit akut dengan
demam.
o Astragalus dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan
hormon.
#
Interaksi
#
Interaksi obat
Berdasarkan penelitian pada hewan,
astragalus dapat menurunkan kadar gula darah. Perhatian dianjurkan jika sedang
mengkonsumsi obat untuk menurunkan kadar gula darah. Pasien yang mengkonsumsi
obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh seorang ahli
kesehatan saat menggunakan astragalus. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Secara teori, astragalus dapat
meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan dengan antikoagulan (pengencer
darah) atau obat-obatan antiplatelet. Contohnya termasuk warfarin (Coumadin),
heparin dan clopidogrel (Plavix). Beberapa penghilang rasa sakit juga dapat
meningkatkan resiko perdarahan jika digunakan dengan astragalus. Contohnya
termasuk aspirin, ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Naprosyn, Aleve,
Anaprox).
Berdasarkan penelitian laboratorium atau
hewan, astragalus mungkin berinteraksi dengan obat beta-blocker (seperti
propranolol), colchicine, penurunan berat badan tertentu bantu, sedatif
(seperti fenobarbital), hipnotik (seperti hidrat chloral dan meprobamate),
nalbuphine, propoxyphene, kalsium intravena garam, pankuronium,
succinylcholine, alkaloid rauwolfia, efedrin atau epinefrin. Secara teori,
astragalus mungkin berinteraksi dengan obat yang digunakan untuk tekanan darah
tinggi, diuretik, obat antivirus, procarbazine, antagonis reseptor dopamin dan
obat-obatan yang mengubah sistem kekebalan tubuh. Ada menerbitkan laporan
astragalus mengurangi dampak siklofosfamid dan meningkatkan efek dari
asiklovir. Individu mengambil obat-obat ini harus berkonsultasi dengan ahli
kesehatan sebelum memulai terapi dengan astragalus.
Getah astragalus (tragacanth) dapat
mengurangi penyerapan beberapa obat. Astragalus dapat berinteraksi dengan
antibiotik, obat penurun kolesterol, kemoterapi, stimulan sistem saraf pusat,
hipnotik, interferon-1, dan steroid.
#
Interaksi dengan herbal lain dan suplemen
Astragalus dapat menurunkan kadar gula
darah. Orang menggunakan herbal lain atau suplemen yang dapat mengubah kadar
gula darah, seperti peria (Momordica charantia), harus dipantau ketat oleh
seorang ahli kesehatan saat menggunakan astragalus. Dosis penyesuaian mungkin
diperlukan.
Secara teori, astragalus dapat meningkatkan
risiko pendarahan saat juga diambil dengan produk lain yang diyakini dapat
meningkatkan risiko perdarahan. Contohnya termasuk Ginkgo biloba dan bawang
putih (Allium sativum). Secara teori, herbal dan suplemen yang memiliki sifat
diuretik atau antivirus atau mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dapat
berinteraksi dengan astragalus. Herbal atau suplemen penurun tekanan darah
dapat meningkatkan efek astragalus. Konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum
mengambil herbal atau suplemen dengan astragalus.
Getah astragalus (tragacanth) dapat
mengganggu penyerapan beberapa herbal dan suplemen diet. Astragalus dapat
berinteraksi dengan antibiotik, herbal penurun kolesterol dan supplementss,
stimulan sistem saraf pusat, hipnotik, echinacea, ginseng (Panax ginseng),
hormonal herbal dan suplemen, licorice, alkaloid rauwolfia dan obat penenang.
Bitter Melon (Momordica charantia)
Kelas C: belum
jelas
Bitter melon (Momordica charantia)
#
Mekanisme kerja
Bitter melon (Momordica atau Bitter
melon) memiliki efek hipoglikemik (kemampuan untuk gula darah tingkat yang
lebih rendah) dalam tubuh, jus buah bitter melon meningkatkan toleransi glukosa
yang sering terjadi pada penderita diabetes. Bitter melon menurunkan kadar
glukosa pada pasien diabetes secara independen dari penyerapan glukosa usus dan
melibatkan efek ekstra pankreas. Buah ini menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan
penyerapan sel-sel glukosa, untuk merangsang sekresi insulin, dan mempotensiasi
efek yang sama seperti insulin.
#
Bukti Ilmiah
Data ilmiah menunjukkan bahwa terdapat
molekul bioaktivitas insulin pada bitter melon. bitter melon bekerja di hampir
dengan cara yang sama seperti insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Tiga
konstituen aktif dalam peria kenal sebagai saponin steroid (charantin, seperti
peptida insulin, dan alkaloid) yang diyakini bertanggung jawab untuk menurunkan
gula darah tindakan yang dapat berpotensi menguntungkan individu dengan
diabetes mellitus.
#
Dosis
Bitter melon dapat dikonsumsi dalam cara
berikut: sebagai makanan, ramuan sebanyak 100 ml, atau 60 ml jus segar setiap hari. Meskipun masih pahit,
tincture melon (1 sdt [5 ml] dua sampai tiga kali per hari) juga dapat
digunakan.
#
Kontraindikasi
Ibu hamil harus menghindari Bitter melon,
karena dapat merangsang kontraksi rahim Siapapun dengan hipoglikemia tidak
harus mengkonsumsi bitter melonvkarena mungkin dapat memperburuk atau memicu gula
darah rendah (hipoglikemia). Selain itu, penderita diabetes mengkonsumsi obat
hipoglikemik atau insulin tidak harus mengkonsumsi Bitter melon kecuali di
bawah arahan dokter. Sebagai tindakan keamanan, Bitter melon harus dihindari
sama sekali oleh mereka yang memiliki sirosis, hepatitis atau orang-orang
dengan HIV / AIDS yang memiliki riwayat hati infeksi. Buah dan biji Bitter
melon dalam studi hewan dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Orang yang
sedang mengkonsumsi obat untuk menurunkan kolesterol darah harus memantau kadar
kolesterolnya.
#
Interaksi
Tidak ada interaksi yang dikenal saat ini (Januari, 2009) antara Bitter
melon dan OTC (obat bebas), suplemen diet, makanan, alkohol dan tembakau. Dapat
mempotensiasi insulin dan obat anti-diabetes. Dapat mempotensiasi obat penurun
kolesterol.
#
Efek Samping
Konsumsi berlebihan jus Bitter melon
(beberapa kali lebih dari jumlah yang disarankan dari dosis) dapat menyebabkan
diare dan sakit perut. Mengkonsumsi berlebihan biji bitter melon mungkin
berhubungan dengan demam, sakit kepala, dan koma.
Fenugreek
(Trigonella foenum-graecum)
Kelas
C:
belum jelas, bukti ilmiah masih rancu (diabetes tipe 1 dan tipe 2)
#
Mekanisme
Kerja
Efek hyploglycemic dari
fenugreek diamati dalam studi terhadap hewan yang telah dikaitkan dengan
subfraksi "A" yang berisi lemak kulit biji dan endosperm biji. Efek
ini tidak diamati dengan ekstrak lipid. Efek hipoglikemik telah dikaitkan
dengan beberapa mekanisme. asam amino yang hydroxyisoleucine-in biji fenugreek
untuk meningkatkan pelepasan insulin glukosa-induced in vitro pada sel pulau
pankreas manusia dan tikus. Asam amino ini muncul untuk bertindak hanya pada
sel beta pankreas, karena somatostatin dan glukagon tidak diubah dalam
penelitian ini. Namun, dalam penelitian yang lain in vitro menunjukkan bahwa
ekstrak biji fenugreek dapat memfosporilase sejumlah protein. Hasilnya
menyarankan bahwa efek fenugreek mungkin disebabkan oleh pengaktifan
jalur-insulin sinyal di adipocytes dan sel hati. Biji fenugreek juga diarahkan
untuk mengerahkan efek hipoglikemik akibat dari melepasnya insulin-dependent
stimulatingglucose oleh sel beta, atau melalui penghambatan a-amilase dan
aktivitas sucrace. Studi lain lebih lanjut ditandai 4-hydroxyisoleucine sebagai
salah satu bahan aktif untuk pengendalian glukosa darah.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektifan
Percobaan pada manusia
menunjukkan bahwa bubuk biji fenugreek mungkin berkhasiat untuk diabetes.
Fenugreek dalam berbagai bentuk telah ditemukan untuk mengurangi glukosa urin
24 jam, glukosa puasa, dan OGTT pada pasien dengan tipe 1 atau 2 diabetes.
Peningkatan sekresi sel beta dan resistensi insulin juga telah dilaporkan dan
disarankan bahwa ekstrak biji fenugreek dan diet/olahraga mungkin merupakan
strategi yang efektif dan berkualitas untuk mengontrol glikemik pada diabetes
tipe 2.
#
Dosis
Uji klinis yang berbeda
telah menggunakan dosis yang berbeda dari persiapan fenugreek. bahan aktif dari
fenugreek belum diidentifikasi, sehingga sulit untuk berhubungan persiapan
tersebut dengan dosis standar. untuk tipe 1 diabetes, 100 gram bubuk biji
fenugreek debitterized dibagi dalam dua dosis yang sama ditambahkan ke makanan
telah digunakan. untuk diabetes tipe 2, 2,5 g bubuk fenugreek biji dalam bentuk
kapsul, dua kali sehari selama 3 bulan, dan 25 g bubuk biji dibagi dalam dua
dosis yang sama telah digunakan.
#
Interaksi
a.
Interaksi
dengan Obat
Fenugreek dapat
mengganggu penyerapan obat oral karena kandungan serat mucilaginous dan
viskositas tinggi di usus. Obat-obatan harus diambil secara terpisah dari
produk tersebut.
Fenugreek diperkirakan
memiliki sifat hipoglikemik. digunakan bersamaan dengan obat hipoglikemik lain dapat
menurunkan glukosa serum lebih dari yang diharapkan.
Fenugreek harus
digunakan hati-hati dengan obat-obat yang menurunkan kadar natrium darah,
diuretik, laksatif, mineralocorticoids, terapi penggantian hormon (HRT), pil
KB, obat tiroid, kortikosteroid, antikoagulan, glikosida jantung, dan oksidase
inhibitor monoamina. Gunakan dengan hati-hati ketika mengambil obat yang
digunakan untuk kanker atau kolesterol tinggi, atau ketika mengambil dengan
alkohol.
b.
Interaksi
dengan Herbal dan Suplemen Diet
Fenugreek dapat
menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal
atau suplemen yang menurunkan gula darah juga mungkin. kadar glukosa darah
mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
Fenugreek dapat
meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang
dipercaya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah
dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus lebih sedikit
dengan bawang putih dan melihat palmetto. Sejumlah agen lain secara teori dapat
meningkatkan risiko pendarahan, walaupun ini belum terbukti dalam banyak kasus.
Fenugreek juga harus
digunakan hati-hati dengan agen bahwa kadar kalium darah menurun, agen
diuretik, laksatif, phytoestrogen, dan rempah-rempah dengan sifat inhibitor
monoamine oxidase. Gunakan dengan hati-hati ketika mengambil obat yang
digunakan untuk kanker, sakit, kondisi jantung, kondisi tiroid atau kolesterol
tinggi.
#
Efek
samping
Fenugreek secara
tradisional dianggap aman dan ditoleransi dengan baik. Ada laporan yang jarang
dari pusing, diare, gas, wajah bengkak, mati rasa, sesak napas (setelah
inhalasi dari paparan pekerjaan), pingsan, peningkatan resiko pendarahan,
penurunan gula darah, penurunan kadar kalium serum, dan perubahan hormon tiroid
tingkat .
. Fenugreek tidak dianjurkan selama kehamilan
karena efek hipoglikemik. fenugreek dapat memiliki efek aborsi, dan biasanya
tidak dianjurkan untuk digunakan dalam dosis yang lebih tinggi daripada yang
ditemukan dalam makanan selama kehamilan.
Fig
(Ficus Carica)
Grade
C:
belum jelas, bukti ilmiah masih rancu (diabetes tipe 1)
#
Mekanisme
Kerja
Mekanisme aksi dari fig
tidak belum diketahui dengan baik. Antioksidan dalam ekstrak daun fig
menunjukkan keuntungan dalam model hewan yang menderita diabetes.
#
Bukti
Ilmiah dari Keefektivan
Pada hewan, ekstraksi
ficus carica menormalisasi asam lemak dan nilai-nilai plasma vitamin E pada
hewan diabetes. Penelitian klinis dan pemeriksaan terhadap Fig sebagai terapi
diabetes, menghasilkan hasil yang samar-samar, sebagian besar karena
keterbatasan metodologi dan ukuran sampel kecil. Sepuluh subyek (enam pria,
empat wanita) dengan diabetes tipe 1 secara acak untuk minum 1 cangkir
sehari-hari g 13 fig rebusan daun atau teh nonhypoglycemic (plasebo). Setelah 1
bulan dan periode tidak ditentukan, kelompok melakukan selama 1 bulan lagi.
Semua pasien tetap dipertahankan pada dua suntikan insulin setiap hari. Dosis
insulin rata-rata adalah 12% lebih rendah selama fase teh fig pada kelompok
perlakuan. Ada juga penurunan yang signifikan dalam pengukuran glukosa darah
postprandial selama fase teh dibandingkan dengan plasebo. Tidak ada perubahan
dalam profil lipid, kadar hemoglobin glikosilasi, atau tindakan lain kontrol glukosa
darah yang terdeteksi.
#
Dosis
Dosis
yang tepat dari fig untuk diabetes belum ditentukan. Namun, bukti lebih lanjut
dari studi pada manusia tercatat menghasilkan hasil yang positif ketika subjek
mengkonsumsi 1 cup setiap hari dari 13 g rebusan daun selama 1 bulan.
#
Interaksi
a.
Interaksi dengan obat
Secara teoritis, karena
daun Fig mengandung furocoumarins, mungkin meningkatkan risiko pendarahan saat
dikonsumsi dengan obat yang meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa contoh
termasuk aspirin, antikoagulan seperti warfarin (Coumadin ®) atau heparin, obat
anti-platelet seperti clopidogrel (Plavix ®), dan non-steroid anti-inflamasi
obat (OAINS), seperti ibuprofen (Motrin ®, Advil ®) atau naproxen (Naprosyn ®,
Aleve ®).
Daun Fig dapat menurunkan tingkat gula darah.
Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah.
Pasien yang mengkonsumsi obat hiperglikemik oral atau insulin harus dipantau
ketat oleh profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk apoteker.
b. Interaksi dengan Herbal & Diet
Suplemen
Daun Fig mengandung
furocoumarins, yang mungkin meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan
herbal dan suplemen yang dipercaya dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Beberapa kasus perdarahan telah dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan
kasus-kasus lain dengan bawang putih dan saw palmetto.
Daun Fig dapat
menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal
atau suplemen yang menurunkan gula darah.
#
Efek
Samping
Daun ara mengandung
psoralens yang dapat menyebabkan photodermatitis bila diterapkan pada kulit.
Sinar matahari yang berlebihan atau paparan sinar ultraviolet harus dihindari
saat menggunakan produk yang mengandung daun Fig.
Banyak kasus alergi
dengan efek samping yang mungkin termasuk konjungtivitis, rinitis, shock
anafilaksis atau asma. Meskipun jarang, obstruktif ileus (usus/obstruksi usus),
anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah), dan perdarahan retina
(pendarahan retina) telah dilaporkan. Gunakan hati-hati pada pasien dengan
gangguan perdarahan.
Tidak dianjurkan pada
wanita hamil atau menyusui Namun, buah segar atau kering kemungkinan aman bila
diminum dalam jumlah yang sering ditemukan dalam makanan.
Flax
( Linum usitatissimum)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (hyperglycemia/ diabetes)
#
Mekanisme
Kerja
Mekanisme dari biji
flax dalam diabetes belum diketahui dengan baik, tetapi mungkin berhubungan
dengan efek antioksidan.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektifan
Ada pembuktian yang masih samar-samar
dari beberapa studi pada manusia, yang mana dilaporkan bahwa efek campuran dari
ekstrak biji flax dalam tingkat serum glukosa. Pengurangan dalam glukosa darah
yang berpuasa dan tingkat glukosa postprandial telah tercatat. Namun, studi
menemukan biji flax untuk mengurangi sensitifitas insulin.
#
Dosis
Dosis dari biji flax untuk diabetes
belum dapat ditentukan.
#
Interaksi
o
aspirin dan obat-obatan seperti aspirin
o
digoksin
o
dipyridamole
o
obat yang mengobati atau mencegah
pembekuan darah seperti warfarin, enoxaparin, dan dalteparin
#
Efek
samping
Efek
yang mungkin:
o
reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal
atau gatal-gatal, pembengkakan wajah, bibir, atau lidah
o
masalah pernapasan
o
luka atau lecet di mulut, mata, bibir,
atau hidung
o
mual, muntah
Efek samping yang
biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporan ke dokter Anda atau ahli
kesehatan):
o
kembung
o
diare
o
kram perut, marah
GINGSENG
(Panax spp.)
Grad
B: Pembuktian
penelitian baik (diabetes tipe 2, hyperglicemia)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetic nephropathy)
#
Mekanisme
Kerja
Gingseng tampaknya
memiliki efek, insulin-nimetic hipoglikemik pada diabetes tipe 2, mungkin
mempercepat penggunaan glukosa oleh hati. Efek hipoglikemik ini juga telah
terlihat pada subyek manusia nondiabetes mengambil american ginseng, meskipun
satu penelitian tidak menemukan efek seperti akibat dari konsentrasi
gingsenoside variabel dalam ginseng preparatic digunakan. Beberapa jenis
ginseng (canadian putih, merah american, merah korea, Sanchi gingseng)
menurunkan tingkat glukosa plasma, mungkin dari adanya proses seperti
sulfonilurea.
Lebih lanjut, tampaknya
ginseng dapat digunakan untuk mempercepat lipogenesisi hati, merangsang
transpor glukosa, meningkatkan penyimpanan glikogen, di lipolisis hibit, dan
menghambat peroksidasi lipid. Ginseng dapat menimbulkan meningginya tingkat
insulin plasma akibat dari sekresi insulin meningkat pada sel-sel beta pulau
kecil, melalui mekanisme yang berbeda dari glukosa. Setidaknya lima glycans
telah diisolasi dari ginseng Panax dan tiga dari quinquefolium Panax. Meskipun
efek hipoglikemik dari ginseng juga ditemukan pada kadar glukosa postprandial
pada subyek sehat, tidak ada hipoglikemia diamati. Sebuah penelitian kecil
menemukan bahwa 50 g ekstrak ginseng tidak berpengaruh pada insulin setelah
kerja berat dan standar keluar. Beberapa dokter masih percaya bukti yang kurang
untuk atribut efek glisemik untuk ginseng karena keterbatasan metodologis dalam
studi. menelan 3 g ginseng american setiap hari selama 8 minggu secara
signifikan menurunkan puasa plasma plasminogen activator inhibitor-1 (PAI-1). Sebuah
hubungan yang kuat ada antara kontrol glikemik dan PAI-1
#
Bukti Ilmiah
tentang Keefektivan
American
ginseng telah ditemukan bahwa dapat mengurangi kadar glukosa postprandial pada
penderita dalam keadaan bugar dan pada penderita yang menjadi pasien dengan
diabetes tipe 2. Ini maka respons glisemik postprandial ke soalnya glukosa oral
25 g dalam 12 sehat (nondiabetes) mata pelajaran. American ginseng dengan profil
ginsenoside depresi tidak mempengaruhi glycemia postprandial pada subyek sehat
setelah OGTT. Secara keseluruhan, bagaimanapun, hasilnya menjanjikan, terutama
karena ginseng tampaknya tidak menyebabkan hipoglikemia berbahaya. Penelitian
mendatang perlu untuk mengevaluasi efikasi jangka panjang dari ginseng american
dalam mengobati diabetes tipe 2 dibandingkan dengan standar obat hipoglikemik
oral.
Diabetes nefropati. Ada
bukti awal yang Notoginseng Panax mungkin memiliki efek bermanfaat pada pasien
dengan nefropati diabetes. satu penelitian menemukan kesetaraan antara
persiapan Notoginseng P. dan Ticlopidine. Namun, tidak ada plasebo digunakan
dalam penelitian ini, dan kesimpulan yang terbatas. Studi tambahan yang
diperlukan. P. Notoginseng tidak umum digunakan atau tersedia di amerika
serikat
#
Dosis
Ekstrak gingseng
mungkin terstandarlisasi untuk 4% menjadi 7% total konten ginsenosides.
Beberapa sumber mengindikasi bahwa genosides mengkonstitusi rata-rata 3% dari
seluruh bagian akar yang telah dikeringkan dan konsetrasi biasanya dari
ginsenosides mungkin sewaktu-waktu 1% menjadi 3%. Standarisasi ekstrak dari
panax quinquefolius (CNT-2000) are also available. Federasi farmacopeia german
terstandarisasi minimum konten ginsenoside dari 1,5%, mengkalkulasi dalam
bagian dari ginsenoside. Dalam studi klinis dari american ginseng untuk
diabetes, 3 g yang digunakan setiap hari. Panax ginseng, 100 to 200 mg setiap
hari dalam 8 minggu, menampilkan peningkatan tingkat glukosa.
#
Interaksi
o
digoksin
o
diuretik seperti bumetanide, furosemide,
torsemide
o
MAOIs seperti Carbex, Eldepryl, Marplan,
Nardil, dan Parnate
o
obat-obatan untuk tekanan darah tinggi
atau gangguan jantung seperti diltiazem, nifedipin, verapamil
o
warfarin
#
Efek
samping
o
reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal
atau gatal-gatal, pembengkakan wajah, bibir, atau lidah
o
benjolan payudara, rasa sakit
o
kebingungan
o
pusing
o
detak jantung cepat
o
merasa cemas
o
meningkat kelaparan
o
kegoyahan
o
berkeringat
o
perdarahan vagina yang tidak biasa
o
luar biasa lemah atau lelah
Efek samping yang biasanya tidak
memerlukan perhatian medis (laporan ke dokter Anda atau ahli kesehatan jika
mereka tetap atau mengganggu):
o
pemarah
o
masalah tidur
GOTU
KOLA (Centella asiatica)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetic microangiopathy)
#
Mekanisme
Kerja
Triterpenoid saponins
ditemukan dalam Gotu kola (Asiatic acid, Madecassic acid, dan Asiaticoside)
yang dapat membantu meningkatkan penyembuhan luka dan mengurangi tekanan pada
vena. Gotu Kola dapat meningkatkan sirkulasi darah di bagain bawah tubuh dengan
menstimulasi sintesis kolagen dalam dinding pembuluh darah. Hasilnya di
tonisitas pembuluh darah besar dan mengurangi pembengkakan pembuluh darah.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektifan
Studi menunjukkan efek yang
menguntungkan dari fraksi total triterpenoid centella asiatica (TTFCA) pada
parameter subjektif dan objektif dari insufisiensi vena dari ekstremitas bawah.
Berdasarkan pengamatan ini, gotu kola mungkin agak efektif dalam pengobatan
penyakit pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes. Namun, penderita
diabetes sering mengalami penyakit pembuluh darah dengan etiologi yang berbeda
dari insufisiensi vena. Meskipun demikian, percobaan dikontrol awal durasi
pendek telah menemukan bahwa gotu kola oral (TTFCA, 60 mg dua kali sehari)
memiliki efek menguntungkan secara statistik signifikan terhadap parameter
microcirculatory pada pasien dengan diabetes microangiopathy.
#
Dosis
Untuk diabetes microangiopati, 60 mg of
TTFCA yang digunakan dua kali perhari
#
Interaksi
a. Interaksi dengan Obat
Gotu kola dapat
meningkatkan rasa ngantuk yang disebabkan oleh obat penenang. Contohnya
termasuk benzodiazepin seperti lorazepam (Ativan ®); barbiturat seperti
fenobarbital; narkotika seperti kodein, dan alkohol. Perhatian disarankan saat
mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Pada hewan, gotu kola
dapat meningkatkan kadar gula darah. Pasien yang memakai obat untuk diabetes
atau insulin harus dipantau ketat oleh perawatan kesehatan profesional ketika
menggunakan gotu kola. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Secara teori, gotu kola
dapat meningkatkan tingkat kolesterol dan dapat bekerja melawan aktivitas obat
penurun kolesterol.
Meskipun tidak
dipelajari dengan baik pada manusia, gotu kola juga dapat berinteraksi dengan
obat yang diminum untuk penyakit Alzheimer, kecemasan, atau kanker. Gotu kola
mungkin memiliki anti inflamasi, antibakteri atau antivirus efek. Perhatian
disarankan ketika mengambil gotu kola dengan obat lain yang memiliki efek yang
sama. Gotu kola juga dapat berinteraksi dengan obat yang rileks dan melebarkan
pembuluh darah, yang memungkinkan aliran darah meningkat (vasodilator).
Gotu kola juga dapat
berinteraksi dengan cara obat lain dipecah oleh hati. Hal ini juga dapat
menyebabkan kerusakan hati. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang
berkualitas termasuk apoteker, untuk memeriksa interaksi.
Gotu kola mungkin
memiliki interaksi yang positif ketika diambil dengan diuretik (pil air) atau
hormon.
b. Interaksi dengan Herbal dan Suplemen
Diet
Gotu kola dapat meningkatkan rasa ngantuk yang disebabkan
oleh beberapa herbal atau suplemen. Perhatian disarankan saat mengemudi atau
mengoperasikan mesin berat.
Studi pada hewan
menunjukkan bahwa gotu kola dapat meningkatkan tingkat kolesterol. Karena itu
mungkin mengganggu efektivitas agen penurun lipid seperti minyak ikan, niacin atau
bawang putih.
Gotu kola mungkin
memiliki aditif mempengaruhi ketika dikonsumsi bersamaan dengan bumbu yang
merangsang sistem kekebalan tubuh, seperti astragalus, jahe, goldenseal, atau
propolis. Gotu kola mungkin memiliki efek tambahan jika dikonsumsi dengan
herbal dan suplemen yang meningkatkan aliran darah, seperti aconite, cohosh
hitam, fenugreek, atau bawang putih.
Hindari pada individu
dengan alergi diketahui atau hipersensitivitas untuk gotu kola atau konstituen,
termasuk asiatikosida, asam asiatic, atau asam madecassic. Ada banyak laporan
mengenai dermatitis kontak alergi setelah digunakan topikal gotu kola. Alergi
dermatitis kontak telah dilaporkan setelah penggunaan krim topikal ®
Blasteostimulina, mengandung Centella asiatic ekstrak, dan setelah aplikasi
topikal salep Madecassol ®.
#
Efek
Samping
Studi menunjukkan bahwa
gotu kola memiliki sedikit efek samping jika diminum melalui mulut seperti
gangguan perut dan mual. Dalam penelitian hewan, dosis besar menyebabkan rasa
ngantuk, meningkatkan kadar kolesterol, dan meningkatkan tingkat gula darah.
Individu dengan diabetes atau kolesterol tinggi harus menghindari gotu kola.
Gunakan hati-hati jika mengemudi atau mengoperasikan mesin berat saat mengambil
gotu kola karena dapat menyebabkan kantuk. Ada juga laporan sindrom makan malam
yang terkait dengan gotu kola.
Dalam penelitian hewan,
gotu kola mengurangi kemampuan seorang wanita untuk hamil, tetapi tidak diketahui
apakah efek ini terjadi pada manusia. Gotu kola tidak dianjurkan selama kehamilan
atau menyusui karena sedikitnya informasi keberhasilan yang tersedia.
GYMNEMA
(Gymnema sylvestre)
Grade
B: Pembuktian
penelitian baik (diabetes)
#
Mekanisme
Kerja
Beberapa studi telah erat
mengevaluasi konstituen daun Gymnema Sylvestre. Komponen aktif yang diusulkan
meliputi gurmarin, A conduritol, dan glikosida triterpen. gymnemosidand
gymnemic asam V dan VII tampaknya konstituen saponin kunci.
Gymnema dapat bertindak dengan
enhacing sekresi insulin melalui meningkatkan jumlah pankreas, beta-sel dan
melalui fungsi sel ditingkatkan. Mekanisme preposed lain termasuk stimulattion
pelepasan insulin endogen melalui interaksi dengan hormon enterik insulinotropic
atau pemanfaatan glukosa meningkat. Kegiatan tersebut dapat menjelaskan efek
hipoglikemik diamati pada pasien diabetes tipe 2. Gymnema juga telah dilaporkan
untuk mengembalikan tingkat glikoprotein pada tikus diabetes normal, sehingga
berpotensi mencegah microangiopathy diabetes dan perubahan patologis organ
lainnya.
#
Bukti Ilmiah
tentang Keefektifan
Studi pada beberapa hewan melaporkan
bahwa Gymnema menurunkan kadar glukosa serum. ada beberapa bukti klinis
mendukung penggunaan Gymnema sebagai tambahan terhadap insulin atau obat
hipoglikemik oral; efek hipoglikemik oral glymnema kronis diamati bila
digunakan pada pasien dengan tipe 1 atau diabetes tipe 2. Timbulnya efek belum
jelas digambarkan, walaupun sebuah studi mencatat bahwa oral didi Gymnema tidak
memiliki efek akut pada puasa kadar glukosa serum (setelah 45 menit). efek dari
Gymnema dinilai setelah 10 hari, sampai dengan 20 bulan. Meskipun Gymnema dapat
menurunkan kadar glukosa serum, studi lebih lanjut dosis, keamanan, dan
kemanjuran dijamin. Beberapa obat yang tersedia untuk menetapkan pengendalian
yang baik jangka panjang pada kadar glukosa darah, dan Gymnema belum sepenuhnya
dievaluasi sebagai alternatif yang aman atau efektif atau tambahan pada agen
ini.
Dosis
Gymnema mungkin
terstandar untuk 25% asam gymnemic. Ekstrak Asam etanolik yang diendapkan dari gymnema, dinamai GS4, telah
digunakan pada penelitian manusia. GS4 telah dipatenkan sebagai produk dari
Probeta. Persiapan ini konon telah terstandard untuk dimiliki secara spesifik
efek “pancrotropik” sebagai pengukuran dengan tes proprietary. Untuk diabetes
tipe 1, dosisnya 200mg ekstrak GS4 yang dipakai secara oral du kali sehari
dengan keadaan insulin di bawah rentang aman. Untuk diabetes tipe 2, dosisi 200
mg ekstrak GS4 dipakai secara oral dua kali sehari, juga untuk tipe 2 diabetes,
2 ml rebusan air (yang berisi 10 g daun kering bubuk per dL) yang diminum tiga
kali sehari. Dosis dari insulin atau bersamaan dengan obat hypoglycemic lainnya
membutuhkan penyesuaian di bawah pengawasan profesional perawatan kesehatan.
#
Interaksi
a. Interaksi dengan obat
Gymnema
dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila pasien menggunakan
obat-obat yang menurunkan gula darah. Pasien yang mengkonsumsi obat untuk
diabetes melalui mulut atau insulin harus dipantau ketat oleh seorang
profesional kesehatan yang berkualitas. Penyesuaian dosis obat mungkin
diperlukan.
Gymnema dapat
menurunkan kadar kolesterol darah. Oleh karena itu, efek kenaikan dapat terjadi
jika dikombinasi dengan obat yang rendah kolesterol seperti statin (HMGCoA
inhibitor reduktase) seperti lovastatin (Mevacor ®) atau atorvastatin (Lipitor
®).
Gymnema mungkin
memiliki efek aditif dengan obat penurunan berat badan.
b. Interaksi dengan herbal atau
suplemen
Gymnema dapat
menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal
atau suplemen yang menurunkan gula darah. kadar glukosa darah mungkin
membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
Gymnema dapat
menurunkan kadar kolesterol darah. Oleh karena itu, efek kenaikan dapat terjadi
jika dikombinasi dengan herbal atau suplemen yang menurunkan kolesterol,
seperti minyak ikan, bawang putih, guggul, atau niacin.
Penyerapan asam oleat
(asam lemak) dapat dikurangi dengan Gymnema.
Gymnema mungkin
memiliki efek aditif dengan herbal dan suplemen yang membantu dengan berat
badan. Hal ini dapat berinteraksi dengan kromium, vitamin larut lemak, dan
Garcinia.
#
Efek
samping
Selain
menurunkan gula darah dan efek peningkatan obat anti diabetes, Gymnema, tidak
ada efek samping yang signifikan yang dilaporkan dengan herbal dalam beberapa
studi. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau gula darah rendah
dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi
gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh seorang profesional
kesehatan yang berkualitas, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Berdasarkan penelitian pada manusia dan hewan, Gymnema bisa menurunkan darah
kadar kolesterol.
Gymnema tidak boleh
digunakan selama kehamilan atau menyusui karena kurangnya informasi keamanan
yang dapat diandalkan.
Holy
Basil(Ocimum sanctum)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
#
Mekanisme
Kerja
Mekanisme aksi dari kemangi
dalam diabetes belum dimengerti dengan baik. Penelitian dari Kemangi
menyarankan jika kemangi memiliki kandungan antioksidan yang kuat yang mungkin
bermanfaat bagi diabetes.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektivan
Dua tipe utama dari
basil yang memiliki hubungan yang erat, yaitu Ocinum basilium (sweet
basil), yang mana menonjol di daerah italia dan makanan asia, dengan Ocinum
sanctum (kemangi), yang merupakan tanaman suci di agama hindu. Penelitian pada
hewan, mengindikasikan jika kemangi dapat memiliki efek dari hypoglycemic.
Pembuktian klinek terbatas
mengidikasikan penurunan yang signifikan dalam tingkat gula darah puasa
dan postprandial selama treatment dengan daun kemangi disndingkan dengan
placebo. Penemuan ini menyarankan jika daun basil dapat digunakan sebagai diet
terapi tambahan dan treatment pengobatan dari diabets melitus ringan hingga
sedang. Ini belum jelas jika basil yang biasa dipakai untuk kuliner (O. Basilicum) akan memiliki efek yang
sama.
#
Dosis
Kandungan kimia dari
minyak basil sangat bervariasi karena faktor yang banyak, seperti tanaman yang
bervariasi, dan waktu panen. Ini memungkinkan jumlah beberapa varietas dalam
efikasi pengobatan yang ditunjukkan dalam studi. Untuk diabetes, 2,5 g dari bubuk
daun kemangi yang dikeringkan yang dimakna setiap pagi, ditambah 1 sendok teh
dari ramuan yang diseduh dalam 1 cup air yang diminum tiga kali sehari.
#
Interaksi
a.
Interaksi
dengan Obat
Asam ursolat dari
kemangi dapat melindungi terhadap adriamisin-peroksidasi lipid diinduksi dari
mikrosom hati dan jantung.
Kemangi dapat
meningkatkan risiko pendarahan saat dikonsumsi
dengan obat yang meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa contoh
termasuk aspirin, antikoagulan seperti warfarin (Coumadin ®) atau heparin, obat
anti-platelet seperti clopidogrel (Plavix ®), dan non-steroid anti-inflamasi
obat (OAINS), seperti ibuprofen (Motrin ®, Advil ®) atau naproxen (Naprosyn ®,
Aleve ®).
Kemangi dapat mengganggu cara tubuh memproses
obat-obatan tertentu yang menggunakan "sitokrom P450" sistem enzim hati.
Akibatnya, tingkat obat-obatan ini dapat meningkat dalam darah, dan berpotensi
menyebabkan reaksi efek samping yang serius.
Kemangi dapat
mengurangi (amnesickehilangan memoriefek) dari diazepam atau skopolamin.
Kemangi dapat meningkatkan efek penenang pentobarbital. Gunakan hati-hati jika
mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Kemangi dapat
menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat
yang menurunkan gula darah. Pasien mengunakan obat oral untuk diabetes atau
insulin harus dipantau ketat oleh profesional kesehatan yang berkualitas,
termasuk seorang apoteker.
Perhatian disarankan
pada pasien yang memakai statin, kemangi dapat mengurangi kadar lipid serum.
b.
Interaksi
dengan Herbal & Diet Suplemen
Kemangi dapat
meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang
dipercaya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah
dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus dengan bawang putih
dan saw palmetto.
Perhatian disarankan
pada pasien yang memakai obat penurun kolesterol, seperti beras merah, sebagai
kemangi dapat mengurangi kadar lipid serum.
Kemangi dapat
menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal
atau suplemen yang menurunkan gula darah juga mungkin. kadar glukosa darah
mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
#
Efek
Samping
Kemangi dapat
menurunkan tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes
(gula darah tinggi) atau hipoglikemia (gula darah rendah), dan pada mereka
mengkonsumsi narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. Kadar
glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh seorang profesional kesehatan yang
berkualitas, termasuk seorang apoteker, dan penyesuaian pengobatan mungkin
diperlukan.
Meskipun tidak
dipelajari dengan baik pada manusia, kemangi mungkin memiliki antispermatogenic
(sperma pemblokiran) dan efek anti-kesuburan.
Kemangi dapat
memperpanjang waktu perdarahan. Perhatian disarankan pada pasien dengan
gangguan perdarahan atau mengambil obat yang dapat meningkatkan risiko
perdarahan. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Kemangi tidak
dianjurkan pada hamil menyusui wanita atau. Berdasarkan penggunaan tradisional,
kemangi dapat merangsang kontraksi rahim.
Nangka
(Artocarpus heterophyllus)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (gula darah tinggi/ intoleransi
glukosa)
#
Mekanisme
Belum tersedia cukup
bukti.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektifan
Penelitian knik preliminary telah dikaji
efek dari daun nangka dan seluruh material tanaman memiliki toleransi terhadap
glukosa. Peningkatan tercatat di toleransi glukosa pada subjek yang sehat dan
pasien diabetes.
#
Dosis
Daun nangka dan eluruh materila tanaman
diolah dengan dosis 20g/ kg oral ekuivalen.
#
Interaksi
a. Interaksi dengan obat
Berbagai bagian tanaman
nangka, termasuk kayu, kulit, daun, buah, dan biji-bijian, mungkin menunjukkan
spektrum yang luas dari aktivitas antibakteri. Perhatian disarankan pada pasien
yang memakai antibiotik karena efek aditif.
Biji nangka dapat
meningkatkan resiko pendarahan ketika dikonsumsi dengan obat yang meningkatkan
risiko perdarahan. Beberapa contoh termasuk aspirin, antikoagulan seperti
warfarin (Coumadin ®) atau heparin, obat anti-platelet seperti clopidogrel
(Plavix ®), dan non-steroid anti-inflamasi obat (OAINS), seperti ibuprofen
(Motrin ®, Advil ®) atau naproxen (Naprosyn ®, Aleve ®).
Daun Nangka dapat
meningkatkan toleransi glukosa normal dan diabetes tipe 2 pasien. Perhatian
dianjurkan bila menggunakan obat yang juga dapat mengubah gula darah.
Meskipun tidak
dipelajari dengan baik pada manusia, nangka dapat menghambat pertumbuhan
Fusarium moniliforme dan Saccharomyces cerevisiae. Namun, ada data yang
bertentangan mengenai aktivitas antijamur nangka. Perhatian disarankan pada
pasien yang memakai agen antijamur karena efek aditif.
Nangka mungkin
menunjukkan aktivitas penghambatan dengan efek cytopathic terhadap virus herpes
simpleks 2, virus varicella zoster, dan cytomegalovirus.
Biji Nangka dapat
menghambat libido, gairah seksual, kekuatan seksual, dan kinerja seksual
(menginduksi ringan disfungsi ereksi) pada pria. Namun, biji nangka tidak berkhasiat
untuk mengubah kompetensi ejakulasi dan kesuburan.
Nangka dan biji nangka
mungkin memiliki immunostimulative efek. Gunakan hati-hati ketika mengambil
Immunomodulators atau imunostimulan.
b. Interaksi dengan Herbal dan
Suplemen Diet
Nangka biji dapat
meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang
dipercaya untuk meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah
dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus lebih sedikit
dengan bawang putih dan melihat palmetto. Sejumlah agen lain secara teori dapat
meningkatkan risiko pendarahan, walaupun ini belum terbukti dalam banyak kasus.
Daun Nangka dapat
meningkatkan toleransi glukosa normal dan pasien diabetes tipe 2. Perhatian
dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang dapat mengubah gula
darah. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin
perlu penyesuaian.
#
Efek
samping
Nangka memiliki efek
samping yang dilaporkan sedikit. Gunakan hati-hati pada pasien dengan alergi
serbuk sari birch.
Meskipun tidak
dipelajari dengan baik pada manusia, nangka dapat meningkatkan koagulasi.
Perhatian disarankan pada pasien dengan gangguan darah. Nangka juga dapat
mengubah toleransi glukosa, dan pasien dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi
dengan profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk apoteker, untuk
memeriksa interaksi.
Biji nangka mungkin
memiliki efek immunostimulative. Gunakan hati-hati pada pasien menggunakan
terapi imunosupresi atau dengan transplantasi jaringan.
Nangka tidak dianjurkan
pada hamil atau menyusui perempuan karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, biji nangka dapat
menghambat libido, gairah seksual, kekuatan seksual, dan kinerja seksual
(menyebabkan disfungsi ereksi ringan). Namun, biji nangka tidak muncul untuk
mengubah kompetensi ejakulasi atau kesuburan.
Jamur
maitake (Grifola frondosa)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
#
Mekanisme
Kerja
Mekanisme
dari maitake jamur terhadap diabetes belum diketahui dengan pasti, tetapi mungkin
berhubungan dengan peningkatan sensitivitas insulin perifer.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektivan
Studi
pada beberapa hewan mendemonstasikan efek hypoglycemic dari ekstrak jamur
maitake. Pada tikus resistensi insulin, ekstrak maitake yang larut air dikaitakn
dengan penigkatan sensitivitas insulin periperal. Penurunan tingkat glukosa
darah dan glucosuria dan pengingkatan tingakt serum insulin menemukan diet
ekstrak maitake di tikus yang mengidap diabetes. Pembuktian pada manusia masih
terbatas pada area ini.
#
Dosis
Dosis dari jamur
maitake untuk diabetes belum ditentukan.
#
Interaksi
a.
Interaksi
dengan obat
Berdasarkan
penelitian pada hewan, maitake dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian
dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah juga mungkin.
Pasien mengkonsumsi obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat
oleh seorang profesional kesehatan yang berkualitas. Penelitian pada hewan
menunjukkan maitake yang dapat menurunkan tekanan darah. Orang mengkonsumsi
obat untuk tekanan darah harus berhati-hati dan pertama harus membicarakan
penggunaan maitake dengan profesional kesehatan yang berkualitas.
Gunakan dengan
hati-hati jika mengambil obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh,
termasuk interferon, karena maitake dapat meningkatkan respon kekebalan tubuh.
Maitake juga dapat meningkatkan efek antivirus atau obat anti-kanker.
b.
Interaksi
dengan Herbal dan Suplemen Diet
Berdasarkan penelitian pada hewan,
maitake dapat menurunkan kadar gula darah. Perhatian dianjurkan bila
menggunakan herbal atau suplemen yang gula darah mungkin juga lebih rendah.
kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu
penyesuaian. Penelitian pada hewan menunjukkan maitake yang dapat menurunkan
tekanan darah. Gunakan hati-hati ketika menggabungkan maitake dengan herbal
yang dapat menurunkan tekanan darah.
Gunakan dengan
hati-hati jika mengambil herbal atau suplemen yang mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh karena maitake dapat meningkatkan respon kekebalan tubuh.
Maitake dapat meningkatkan efek herbal antivirus atau anti-kanker atau
suplemen.
#
Efek
samping
Maitake belum diteliti secara
menyeluruh pada manusia dan dampaknya tidak diketahui. Karena telah digunakan
sebagai makanan, diperkirakan bahwa dosis rendah mungkin aman. Studi pada hewan
menunjukkan bahwa hal itu dapat menurunkan tekanan darah. Namun, tidak ada
informasi tentang efek-efek yang dilaporkan untuk manusia. Individu yang
mengambil obat tekanan darah harus menggunakan hati-hati. Studi pada hewan
melaporkan bahwa maitake dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian
disarankan pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia dan pada mereka
mengkonsumsi narkoba, herbal, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar
glukosa darah mungkin perlu dipantau oleh profesional kesehatan, dan
penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Sedikit yang diketahui
tentang keamanan maitake dalam kehamilan dan menyusui dan karena itu
penggunaannya sebagai suplemen tidak dapat direkomendasikan.
Milk
Thistle (Silybum Marianum)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
#
Mekanisme
Kerja
Mekanisme antidiabetik
dari milk thistle belum diketahui dengan pasti. Silymarin, komponen biologikal
aktif dari milk thistle, diamati to membantu melindungi pankreas darikerusakan
pada eksperimen terhadap tikus yang diinduksi diabetes melitus.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektivan
Pembuktian preliminari
dari studi hewan menyarankan peran yang mungkindari silymarin dalam memngatur
diabetes. Terbatasnya data manusia yang tersedia, dan keberadaanstudi yang
fokus terhadapb treatment untuk diabetes tipe2 yang terikat dengan sirosis
alkohol. Di tikus yang baru terpapar dengan cyclosporin, silybin tidak akan
mempengaruhi tingkat glukosa, namun, sylibin dan cyclosporin memiliki efek
aditif terhadap sekresi insulin. Menurut penelitian klinik terbatas, silymarin
yang digunakan selama 1 tahun dapat mengurangi glukosa plasma puasa, HbA1c, dan
tingkat insulin puasa pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 yang berkaitan
dengan sirosis.
#
Dosis
Milk thistle dalam
bentuk kapsul, obat yang terlarut dalam alkohol, dan bubuk standarnya memiliki
70%-80% silymarin. Sebagai tratment untuk tipe 1 diabetes yang terkait sirosis,
silymarin (legalon) memiliki hasil yang positif ketika digunakan tiap harinya
hingga 1 tahun dengan dosis 230 mg – 600 mg.
#
Interaksi
Penelitian pada hewan
menunjukkan bahwa milk thistle dapat mengganggu cara tubuh proses obat-obatan
tertentu dengan menggunakan sitokrom P450. Akibatnya, tingkat obat-obatan ini
dapat ditingkatkan dalam darah, dan dapat menyebabkan efek meningkat atau
reaksi yang merugikan. Banyak jenis obat mungkin akan terpengaruh. Secara
teori, milk thistle dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan
bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah juga mungkin. Pasien
mengambil obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh
penyedia layanan kesehatan yang berkualitas.
Sebuah kemungkinan
interaksi dengan fenitoin (Dilantin ®) telah dilaporkan dengan milk thistle.
Namun, fakta tidak jelas. milk thistle telah dilaporkan untuk mencegah
amiodarone toksisitas dalam studi hewan. Berdasarkan penelitian laboratorium
dan hewan, milk thistle dapat meningkatkan efek dari kemoterapi obat seperti
doxorubicin, cisplatin, dan carboplatin. Susu thistle dapat berinteraksi dengan
agen hormon, alkohol, obat antiretroviral, atau indinivir.
#
Efek
samping
Beberapa pasien dalam
penelitian telah mengalami gangguan perut, sakit kepala, dan gatal-gatal. Ada
laporan kehilangan nafsu makan, gas, mulas, diare, nyeri sendi, dan impotensi
dengan menggunakan milk thustle. Satu orang mengalami berkeringat, mual, sakit
perut, diare, muntah, kelemahan, dan pingsan setelah mengkonsumsi milk thistle.
Reaksi ini mungkin karena reaksi alergi,
Secara teori, milk
thistle dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien
dengan diabetes atau hipoglikemia, dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, jamu,
atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu
dipantau oleh penyedia kesehatan, dan penyesuaian pengobatan mungkin
diperlukan.
Ekstrak milk thistle
mungkin memiliki efek estrogenik, wanita dengan kondisi hormon sensitif harus
menghindari milk thistle. Beberapa kondisi termasuk kanker payudara, rahim, dan
kanker ovarium, endometriosis, dan fibroid rahim. Ekstrak biji milk thistle
umumnya lebih tidak diketahui memiliki efek estrogenik.
Eksaserbasi
hemochromatosis telah dikaitkan dengan konsumsi milk thistle.
Milk thistle telah
digunakan historis untuk meningkatkan aliran ASI, dan dua studi singkat milk
thistle pada wanita hamil dilaporkan tidak ada efek samping. Namun, tidak ada
cukup bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan milk thistle aman selama
kehamilan atau menyusui saat ini.
Myrcia
(Myrcia spp.)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes tipe 2)
#
Mekanisme
Kerja
Myria telah tercatat untuk mengurangi
pengabsorpsian glukosa dalam usus. Lalu, bagian daun dari spesies, myrcia
multiflora DC, ditemukan untuk menghalangi aldose reuktase dan
alpha-glucosidase.
#
Bukti
Ilmiah tentang keefektivan
Myrcia telah digunakan
secara tradisional oleh orang-orang pribumi di bagian hutan hujan brazil untuk
mencegah diabetes, dan Myrica uniflora telah dipamerkan sebagai komponen
antidiabetik pada studi terhadap hewan. Studi klinik terbatas menginvestigasi
efek hypoglicemic dari myria unifloa pada orang yang normal dan pasien dengan
tipe 2 diabetes, tetapi juga menemukan tidak ada perubahan klinik. Penelitian
lainnya menggarasikan untuk menerima penemuan ini.
#
Dosis
Secara tradisional, 1
cup dari daun Myria infusi dua atau tiga kali per hari bersamaan dengan
makanan, atau 1 -2 bubuk daun di dalam tablets atau kapsul, untuk pencegahan
Diabetes. Infusi dari 3 daun Myrcia setiap hari selam 56 hari pada penelitian
manusia, tetapi tidak ada keuntungan klinik yang terobservasi sebagai obat
diabetes.
#
Interaksi
a.
Interaksi
dengan obat
Myrcia dapat
berinteraksi dengan amiodarone baik menyebabkan peningkatan atau penurunan efek
hipotiroid. Myrcia dapat menurunkan
tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang
menurunkan gula darah juga mungkin. Pasien menggunakan obat oral untuk diabetes
atau insulin harus dipantau ketat oleh profesional kesehatan yang berkualitas.
Myrcia dapat mengubah
aktivitas agen penurun tekanan darah lainnya. Myrcia dapat meningkatkan efek
obat yang digunakan untuk hipertiroidisme menyebabkan hipotiroidisme. Karena
dampak terhadap hormon tiroid, pasien yang mulai menggunakan myrcia mungkin
memerlukan penyesuaian dosis pada obat-obatan yang ada karena perubahan dalam
metabolisme.
b.
Interaksi
dengan Herbal dan Suplemen Diet
Myrcia dapat menurunkan tingkat gula
darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang
menurunkan gula darah juga mungkin Myrcia
dapat meningkatkan efek dari herbal dan suplemen digunakan untuk
hipertiroidisme menyebabkan hipotiroidisme.
#
Efek
samping
Tidak
ada laporan yang tersedia saat ini menggambarkan dampak dari myrcia. Pusing,
mengantuk, perut kembung, ketidaknyamanan perut, kembung, diare, dan mual
adalah efek samping yang mungkin.
Myrcia telah digunakan
untuk hipertensi (tekanan darah tinggi). Secara teoritis, dapat menyebabkan
hipotensi (tekanan darah rendah) pada beberapa pasien. Gunakan myrcia hati-hati
pada pasien yang memakai obat tekanan darah dan pada pasien dengan tekanan
darah rendah.
Myrcia dapat menurunkan
tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau
hipoglikemia, dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, herbal, atau suplemen yang
mempengaruhi gula darah.
Pasien mungkin
mengalami hipotiroidisme dengan myrcia. Gunakan myrcia hati-hati pada pasien
yang memakai obat untuk hipertiroidisme. Berdasarkan aktivitas serupa untuk
beberapa obat anti-tiroid, myrcia dapat menyebabkan agranulositosis (gangguan
darah akut), menggigil, demam, dan hilangnya rasa.
Myrcia tidak dianjurkan
pada hamil dan menyusui perempuan. Myrcia dapat mempengaruhi kadar gula darah
dan fungsi tiroid. Diabetes yang tidak terkendali atau disfungsi tiroid selama
kehamilan dapat menyebabkan perkembangan janin yang abnormal.
Nopal
(Opuntia spp)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
#
Mekanisme
Kerja
Mekanisme
antidiabetes dari nopal belum diketahui dengan baik. Ini menampakkan lamanya
penyerapan karbohirat dan mengurangi peningkatan postprandial dalam glukosa
darah dan serum insulin.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keefektivan
Studi klinik dan
pada hewan menampilkan jika nopal dapat mengurangi tingkat glukosa darah dalam
diabetes. Penelitian klinik preeliminary menunjukkan kaktus pear berduri dapat
mengurangi tingkat glukosa darah dalam pasien dengan tipe 2 diabetes. Dosis
single dapat mengurangi tingkat glukosa darah dengan 17%-46% di beberapa
pasien. Sejauh ini hanya streptacantha spesies Opuntia
tampaknya bermanfaat. Saat ini jelas apakah penggunaan sehari-hari bisa
diperpanjang konsistensinya agar dapat lebih rendah kadar glukosa darah dan
menurunkan tingkat Hb A1C. Kualitas studi yang tersedia rendah. penulis yang
sama telah melakukan sebagian besar studi yang tersedia, dengan tidak adanya
penelitian independen dirancang dengan baik menyebabkan kurangnya bukti kurang.
#
Dosis
Untuk diabetes, btang
opuntia streptacantha panggang (up to 500 g) digunakan pada dosis akut. Dosis
10.1 g dari ekstrak batang nopal juga digunakan pada dosis akut setelah beban
glukosa.
#
Interaksi
a.
Interaksi
dengan obat
Ketika
dicampur dengan air atau cairan lainnya, nopal akan berbentuk gel. Penggunaan melalui
mulut dapat memblokir penyerapan obat, suplemen lain, dan nutrisi dari makanan
yang diambil pada waktu yang sama. Secara tradisional, pasien disarankan untuk
tidak makan atau minum obat dalam waktu dua jam nopal dikonsumsi melalui oral.
Nopal
dapat bertindak sebagai penyerap asam. Gunakan hati-hati dengan obat-obat
anti-ulkus. Penggunaan nopal dan kloropropamida bersamaan dapat meningkatkan
efek hipoglikemik (menurunkan gula darah) dan tingkat insulin pada pasien
dengan diabetes tipe 2. Nopal dosis
besar dapat menyebabkan efek buruk pada hati dan limpa.
Nopal dapat menurunkan
lipid (lemak) dalam darah. Gunakan hati-hati pada pasien yang memakai obat
penurun kolesterol karena efek aditif mungkin. Meskipun tidak dipelajari dengan
baik pada manusia, nopal juga dapat berinteraksi dengan agen tiroid.
b.
Interaksi
dengan Herbal dan Suplemen Diet
Nopal dosis besar dapat
menyebabkan efek buruk pada hati dan limpa. Gunakan hati-hati dengan herbal dan
suplemen yang mungkin memiliki efek yang sama. Nopal dapat menurunkan lipid
(lemak) dalam darah. Gunakan hati-hati dengan herbal dan suplemen menurunkan kolesterolkarena
efek aditif.
#
Efek
samping
o
Nopal kemungkinan aman bila digunakan
dalam jumlah makanan, seperti nopal ini biasa terjadi pada masakan Amerika
Meksiko dan barat daya. Efek samping yang berhubungan dengan nopal mungkin
termasuk diare ringan, mual, kepenuhan perut, sakit kepala, dan peningkatan
volume tinja dan frekuensi.
o
Gunakan hati-hati pada pasien dengan
diabetes atau hipoglikemia (gula darah rendah), kolesterol tinggi, tekanan
darah rendah, atau disfungsi tiroid.
o
Gunakan hati-hati pada individu dengan
rhinitis atau asma, sebagai nopal bisa memperburuk gejala.
o
Hindari pada pasien dengan imunosupresi,
nopal dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
o
Hindari pada pasien dengan gangguan
fungsi hati, nopal dapat meningkatkan toksisitas hati.
o
Nopal tidak dianjurkan pada hamil atau
menyusui perempuan karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia.
Onion
(Allium cepa)
Grade
C: Belum
Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
#
Mekanisme
kerja
Aksi antidiabetik
dari bawang merah belum diketahui dengan baik, tetapi hasil dari inaktivasi
group thiol, yang mana mungkin termasuk kerusakan insulin. Bawang merah mungkin
menstiulasi efek dari kegunaan glukosa dan enzim superoksida antioksidan
dismutase dan katalase.
#
Bukti
Ilmiah tentang Keeffektivan
Bawang
secara eksperimental tercatat memiliki bagian potensial antidabetik.
Persilangan perbandingan studi pada 20 pasien diabetes rawat jalan memiliki
pengkajian efek dari diet yang berupa bawang merah atau kacang hijau pada
gejala diabetes (Hypercholesterolemia, serum insulin). Sepuluh pasien
mengkonsumsi diet yang spesifik (68% cal carbohydrate, 20% cal fat, 12% cal
protein) ditambah 20 g dari bawang merah segar tiga kali sehari atau 200 g dari
kacang hijau tiga kali sehari pada minggu pertama, lalu diet mandiri pada
minggu kedua. Sepuluh pasien lainnya menerima diet secara mandiri pada minggu
pertama, lalu bawang merah atau kacang hijau pada minggu kedua. Kelompok bawang
merah memiliki penurunan gula darah secara signifikan, namun, tidak ada
perubahan di tingkat lipid darah meskipun dengan adanya diet ini.
#
Dosis
Bawang merah segar (20 g) dikonsumsi
selam tiga kali sehari untuk klien diabetes pada studi klinik. Penurunan gula
darah yang signifikan telah terobservasi.
#
Interaksi
Tidak ada studi tentang interaksi bawang dan obat-obatan
konvensional. Namun, mengingat penggunaan panjang dan luas dari bawang merah
sebagai sayuran, interaksi yang serius tidak mungkin muncul.
#
Efek
samping
Meskipun tidak ada reaksi alergi
terhadap umbi bawang merah dilaporkan, beberapa orang ruam alergi setelah
memegang daun-daun tanaman. Selain itu, partikel daun bawang yang tertiup angin
membuat iritasi mata.
Pycnogenol
(Pinus pinaster subsp. Atlantica)
Grade
C: belum jelas
#
Mekanisme
kerja
Mekanisme
kerja pynogenol dalam diabetes dan mikroangiopathy diabetes tidak begitu
dipahami tetapi mungkin berhubungan dengan efek antioksidan. Penurunan
aktivitas retinal gamma-glutamyltranferaseI
(GGT) dalam diabetes telah dinyatakan normal dari pycnogenol atau dalam
kombinasi pycnogenol dengan beta-karoten. Pengobatan dengan pycnogenol dan
lemak alpha-lipoic atau kombinasi penurunan aktivitas dari glutathione
peroxidase meningkatkan aktivitas dari superoxida dismutase dalam retina
diabetes yang telah dibuktikan dari pycnogenol atau dalam kombinasi pycnogenol
dengan beta-karoten.
#
Bukti
ilmiah
Pycnogenol merupakan tambahan untuk pengobatan yang
mungkin akan menurunkan kadar glukosa dan HbA1c dan
meningkatkan fungsi endothelium pada pasien yang menderita diabetes tipe 2. Penambahan
pycnogenol akan memperbaiki
gejala-gejala yang timbul berhubungan dengan mikroangiopati pada pasien
yang menderita diabetes tipe 2. Setelah 4 minggu, mikro sirkulasi dan evaluasi
klinik menunjukkan penurunan yang progresif pada kulit kaki yang berubah terus-menerus dan
secara signifikan memperbaiki vena arteriolar. Penggunaan pycnogenol juga
dianjurkan untuk mencegah ulserasi pada diabetes dengan mengontrol level dari
mikroangiopathi.
#
Dosis
Pygnogenol
dengan dosis 50 sampai 200 mg setiap hari selama 2-13 minggu akan menunjukkan
penurunan glukosa dalam darah dan HbA1c pada pasien yang menderita diabetes
tipe 2. Untuk diabetes mikroangiopathi digunakan dosis 50 mg pycnogenol dan
meminumnya 3 kali sehari selama 4 minggu.
Semanggi
Merah (Trifoliunm pretense)
Grade
C: belum jelas fakta ilmiah mengobati
diabetes
#
Mekanisme
Kerja
Semanggi
merah seperti kedelai merupakan tumbuhan polong-polongan dan mengandung
phitoestrogen seperti tanaman dasar yang strukturnya sama seperti estradiol.
Phytoestrogen dapat mengikat reseptor estrogen menjadi teman atau musuh.
Mekanisme yang benar dari semanggi merah dalam pengobatan diabetes tidak begitu
dipahami.
#
Bukti
ilmiah
Peneliti
yang terbatas jumlahnya sulit untuk menemukan kegunaan semanggi merah dalam
mengobati penyakit diabetes. Bagaimanapun, fakta-fakta menganjurkan bahwa
kombinasi dengan protein dalam kacang kedelai dan isovlavones yang terkandung
dalam semanggi merah akan dapat memberikan efek positif dalam pengontrolan
penyakit diabetes. Seorang murid
melaporkan penurunan hormone insulin, dan insulin resisten, HbA1c, menggunakan
30 gr protein kacang kedelai ditambah 132 mg isovlavones. Walaupun semanggi
merah dan kedelai menghasilkan isoflavone, namun, kacang kedelai lebih
memberikan manfaat yang lebih banyak pada penderita diabetes.
#
Dosis
Dosis
untuk diabetes bermacam-macam karena isoflvones mempunyai sediaan yang beragam
pula. Dosis yang biasanya digunakan ialah 30 g kacang kedelai ditambah 132 mg
isoflavones, yang hasilnya ialah penurunan insulin, resisten insulin, and HbA1c.
Ragi
beras (Monascus purpureus)
Grade
C: belum jelas fakta ilmiah mengobati
diabetes
Ragi
beras berasal dari Monascus purpureus yang
mengandung beras, dimana ciri khasnya terkandung dari jenis beras berhubungan
dengan makanan yang berasal dari Negara-negara Asia. Monascus purpureus memproduksi beberapa gabungan kolektif
monacolins, yang mengandungan zat kimia yang menghalangi sistesis kolesterol.
Salah satu dari jenis monacolins ialah monacolins K, yang berpotensi
menghalangi penurunan hydroximethylglutaryl co A (HMG-CoA).
Hydroximethylglutaryl co A (HMG-CoA) merupakan enzim yang dikeluarkan oleh hati
dan bertanggung jawab untuk memproduksikan kolesterol.
Rumput
Laut
Grade
C: belum terbukti secara ilmiah dalam pengobatan hyperglycemia, dan diabetes)
#
Mekanisme
dari tindakan
Mekanisme
anti diabetes dari rumput laut belum begitu jelas, namun dapat diketahui adanya
polisakarida dalam kandung kemih. Polisakarida dalam kandung kemih akan
menurunkan glukosa dalam darah karena ada hormogylcemic pada selada. Efeknya
akan bergantung pada dosis yang digunakan.
#
Dosis
Kandung
kemih memproduksi beberapa jenis iodine, walaupun hal ini belum tersebar luas
tapi sudah sesuai dengan standar yang ada. Keefektifan dosis dalam kandung
kemih belum dapat ditentukan.
Spirulina
(Arthrospira)
Grade C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
Grade C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
#
Mekanisme
Kerja
Efek hypoglycemic dari
spirulina akan menyebabkan menurunnya regulasi dari nikotinamida adenide
dinucleotid phosphate oxidase (NADPH) dan NADH, yang mana berhubungan dengan
metabolism lemak. Meningkatnya aktivitas spirulina menganjurkan bahwa
peningkatan glukosa dalam kadar yang sangat baik.
#
Bukti
Ilmiah
Pasien dengan diabetes
tipe 2 dapat menggunakan pengobatan oral spirulina yang bermanfaat dalam
peningkatan gula darah. Pasien dapat meminum suplemen dengan 2g spirulina
setiap hari, satu tablet spirulina saat makan siang dan satu tablet spirulina
saat makan malam dalam jangka waktu 2 bulan.
#
Dosis
Dosisnya ialah 2 g
spirulina (multinal) yang diminum dalam jangka waktu 2 bulan. Hal ini dapat
mengurangi kecepatan kenaikan gula darah dengan pasien diabetes tipe 2.
Stevia
(Stevia rebaudiana)
Grade
B: terbukti secara ilmiah (hyperglycemic)
#
Mekanisme
Kerja
Ekstrak stevia rebaudiana digunakan
sebagai bahan pemanis atau bahan suplemen makanan. Kandungannya ialah terdapat
stevioside atau rebauside A. 250 kali lebih manis dari sukrosa. Dalam sukrosa
jug terkandun non-kalori dan non-karsinogen. Steviosida merupakan tanaman alami
glycoside dari S. rebaudiana telah
dijual sebagai bahan pemanis non kalori di jepang selama lebih dari 20 tahun.
Tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan pemanis yang menguntungkan dijual
dalam bentuk makanan dan minuman.
Stevia juga mempunyai manfaat lain
dalam mengibati anti diabetes. Mekanisme yang bervariasi telah menunjukkannya.
Stevioside telah menunjukkan bahwa level glukosa dalam darah teregulasi dengan
meningkatnya sekeresi insulin dan memberi manfaat dari insulin tersebut, serta
efek lainnya ialah mengurangi gluceneogenesis secara langsung.
#
Bukti
ilmiah
Stevia
telah digunakan dalam mengobati diabetes di America Selatan, peneliti hewan
telah menemukan hasilnya. Terdapat beberapa bukti bahwa stevioside menambah
glukosa plasma dalam tubuh hewan. Stevia telah menunjukkan pengurangan
postprandial glukosa dalan level 18 % pada diabetes tipe 2.
#
Dosis
Stevioside
(1 g dengan daging) menunjukkan efek antihyperglycemic pada pasien diabetes
tipe 2. Aqueos ekstrak dalam daun stevia (5 g) dalam jarak 6 jal untuk 3 hari
penambahan toleransi glukosa dan pengurangan tanda-tanda plasma glukosa.
#
Interaksi
a. Interaksi dengan Obat
Stevia dapat menurunkan
kadar gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau
hipoglikemia (gula darah rendah), dan pada mereka mengkonsumsi narkoba yang
mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh
penyedia kesehatan, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Berdasarkan pengamatan
klinis pada manusia, stevioside dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik. Perhatian disarankan pada pasien yang memakai obat penurun tekanan
darah.
Meskipun tidak baik
diteliti, stevia juga dapat berinteraksi dengan monoketocholate (zat yang dapat
mempengaruhi kadar glukosa dan lipid), diuretik (obat yang meningkatkan aliran
air seni), semut-peradangan, agen anti-kanker, atau agen hypocalcemic.
Perhatian disarankan.
Steviol merupakan
vasodilator (obat yang menyebabkan pembuluh darah membesar atau memperluas).
Perhatian disarankan ketika menggunakan Stevia dengan vasodilator lain.
Berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk apoteker,
sebelum menggabungkan terapi.
Verapamil merupakan
antagonis kalsium dan mungkin menunjukkan efek aditif dengan stevioside. Dalam
sebuah studi hewan, verapamil cenderung meningkatkan (ginjal) ginjal dan efek
sistemik stevioside. Perhatian disarankan.
Stevia telah digunakan
sebagai metode pengendalian kelahiran di beberapa negara. Namun, penggunaannya
sebagai metode pengendalian kelahiran tidak jelas dan hati-hati disarankan.
b. Interaksi dengan Herbal dan
Suplemen Diet
Stevia dapat menurunkan
kadar gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen
yang gula darah mungkin juga lebih rendah. kadar glukosa darah mungkin
membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
Stevioside dapat
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Perhatian disarankan pada
pasien yang memakai menurunkan tekanan darah herbal dan suplemen.
#
Efek
samping
Stevioside
dapat menurunkan kadar glukosa darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan
diabetes atau hipoglikemia (gula darah rendah), dan pada mereka mengkonsumsi
narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum
mungkin perlu dipantau oleh penyedia kesehatan, dan penyesuaian pengobatan
mungkin diperlukan.
Mialgia
(nyeri otot), lemah otot, pusing, astenia (kehilangan kekuatan), mual, dan
kepenuhan perut telah dilaporkan setelah mengambil stevioside. Efek ini
diselesaikan setelah minggu pertama pengobatan. Stevia juga dapat menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien dengan tekanan darah tinggi.
Gunakan hati-hati pada pasien dengan hipotensi (tekanan darah rendah) atau menggunakan
obat hipotensi sejak penelitian pada manusia dan berbagai hewan telah
menunjukkan bahwa stevioside secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah
sistolik dan diastolik.
Dosis
yang lebih tinggi stevia dapat mempengaruhi aktivitas ginjal dan perfusi,
ekskresi natrium, dan aliran kemih. Hindari menggunakan stevia terapi pada
pasien dengan fungsi ginjal terganggu atau penyakit ginjal lainnya sampai data
keselamatan manusia tersedia.
Stevia
tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui karena kurangnya bukti ilmiah
yang tersedia.
Tea
(Camellia sinensis)
Grade
C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
#
Mekanisme
Kerja
Teh
mengandung antioxidant antara lain epigallocated gallate (EGCG) dari tea hijau.
Hal ini akan memberikan manfaat untuk mengurangi efek risiko diabetes oleh
berkurangnya resistensi insulin dan metabolisme insulin.
#
Bukti
ilmiah
Keefektifan
menggunakan teh sangat berbeda dengan obat lainnya. Penggunakan teh berhubungan
dengan kafein yang terkandung di dalamnya (kafein terdapat dalam kopi dan teh).
Peningkatan glukosa dalam darah akan terjadi apabila menggunakan kafein dalam
kadar yang rendah (200mg). Berdasarkan insiden yang terjadi di finlandia,
meningkatnya penderita diabetes mellitus juga meningkatnya orang yang
mengonsumsi kafein. Hipotesis kejadian tersebut ialah kopi dapat menjadi faktor
pemicu penyakit diabetes karena efek ketergantungan. Bagaimanapun, penelitian
lain dari jepang menganjurkan mengkonsumsi 6 gelas teh hijau dapat mengurangi
risiko penderita diabetes.
#
Dosis
Dosis tea hijau
untuk mencegah penyakit diabetes .
White
horehound (Marrubium vulgare)
Tingkat
C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
#
Mekanisme
Kerja
Belum
terdapat bukti dalam manfaatnya.
#
Bukti
ilmiah
White
horehound telah digunakan dalam pengobatan tradisional mexico dalam mengobati
diabetes mellitus. Penelitian pada hewan, white horehound dapat mengurangi
hyperglycemia.
#
Dosis
Nilai
maksimum rata-rata konsentrasi dari white horehound dalam permen sekitar
0,073%.
2.3
Terapi tambahan dalam pengobatan diabetes
Kerusakan dari akibat dari hyperglycemia merupakan
bagian tersendiri dalam komplikasi makrovaskular (penyakit arteri koronaria,
penyakit peripheral arteri, dan stroke) dan mikrovaskular komplikasi
(diabertes, nephropathy, neuropathy). Perawatan akan semakin fokus dalam
mengurangi gejala dari hyperglycemia dan mengurangi komplikasinya. Memelihara
glukosa darah agar tetap normal dapat mengurangi risiko yang akan terjadi.
Tambahan produk alami dan integratif terapi dapat bermanfaat.
Kadar glukosa
tinggi dapat memberi dampak sensitive pada mata, dalam diabetes menghasilkan
retinopathy. Terdapat darah di dalam retina mata. Penelitian awal menggunakan
oligomeric proanthocyanidins dan berbagai jenis produksi endotelon telah menunjukkan
kegunaannya dengan menghentikan penyebaran penyakit tersebut. Bukti pertama
juga menganjurkan injeksi dari puerarinakan mengurangi viscosity darah,
meningkatkan mikro sirkulasi, dan bermanfaat dalam diabetes retinopathy.
1.
Diabetes retinopathy menyebabkan
rusaknya ginjal dan komplikasi lain dalam diabetes menyebabkan tidak
terkontrolnya kadar tinggi glukosa dalam darah. Pengobatan herbal menggunakan
pengobatan tradisi china (TCM) dan akupuntur akan menambah konvensional dalam
pengobatan barat untuk hasil yang lebih baik dalam pengobatan diabetes.
2.
Diabetes retinopathy atau kerusakan
saraf merupakan komplikasi lain dalam diabetes yang terjadi ketika level gula
darah kelebihan dalam tubuh sehingga merusak dinding kapiler. Beberapa klinik
mencoba mengatur gamma-linolenic acid (GLA) dalam pasien diabetes dengan gejala
neuropathy. Maka hasil yang didapatkan ialah GLA akan memperbaiki. Ginkgo dapat
juga merupakan pilhan dapat pengobatan diabetes retinopathy.
3.
Diabetes dapat juga menambah risiko
masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koronaria dengan tonsillitis,
stroke, ateroskleresis, dan hipertensi.
4.
Lemak menjadi abnormal menjadi efek yang
disebabkan oleh penyakit diabetes. Hal ini merupakan komplikasi dari
aterosklerosis.
5.
Fisioterapi akan bermanfaat dalam
mengontrol kadar gula darah pada remaja dan orang dewasa dengan buruk
mengontrol diabetes tipe 1. Khususny jika kadar gula dalam darah menjadi
depresi.
6.
Supplement diyakini dapat menambah
manfaat dengan pasien diabetes. Chromium telah dipelajari dari abnormal gula
darah dalam pasien diabetes tipe1 dan 2.
2.4
Terapi herbal dengan bukti yang belum jelas/ negative
Bawang putih (Allium sativum)
Grade
D: Bukti ilmiah yang masih kurang jelas dalam mengobati diabetes tipe 2
Penelitian
pada hewan melaporkan bahwa bawang putih akan menurunkan konsentrasi glukosa
dalam darah dan meningkatkan sekresi insulin. Bagaimanapun, banyak orang
mencoba untuk mendemonstrasikan efek oral bawang putih dalam mengontrol
glycemic baik pada pasien diabetes maupun non-diabetes. Banyak studi mencoba
menggukan bawang putih dalam pengobatan diabetes tipe 2.
Safflower
(Carthamus tinctorius)
Grade
D: Bukti ilmiah yang masih kurang jelas dalam mengobati gnanguan
metabolism
glukosa.
Minyak
safflower bermanfaat dalam diabetes, kemungkinan karena efek antidioxidan. Klinik
menganjurkan bahwa minyak safflower dapat memberikan efek metabolisme glukosa
yang negatif. Glukosa dalam darah akan meningkat dengan cepat sekitar 11%sejak
minyak safflower di suplementasikan dengan baseline.
2.5
Terapi herbal dengan bukti yang terbatas
African
Wild Potato (Hypoxis hemerocallidea)
Ekstrak
dari African Wild Potato membantu mengurangi kadar glukosa dalam darah.
Mekanisme African Wild Potato masih belum jelas.
Agrimony
(Agrimony spp.)
Berdasarkan
penelitian yang ada, Agrimony diberikan pada hewan dan memberikan efek insulin
dan akan membantu mengurangi efek hyperglycemia.
Andrographis
(Andrographis paniculata)
Berdasarkan
penelitian yang diberikan pada hewan bahwa air dari ekstrak Andrographis paniculata dapat mencegah
hyperglycemia. Meningkatnya metabolisme glukosa telah dilaporkan dengan
andrographis.
Bilberry
(Vaccinium myrtillus)
Bilberry
merupakan pengobatan tradisional untuk mengobati diabetes, sering dibuat dalam
bentuk teh melalui daun Bilberry. Berdasarkan penelitian yang diberikan pada
hewan menganjurkan bahwa daun bilberry mempunyai manfaat dalam pengobatan
diabetes.
Juniper
(Juniper communis)
Efek
dari juniper ialah meningkatkan penyerapan glukosa dalam darah.
Sage
(Salvia officinalis)
Penelitian pada hewan efek dari Sage yaitu berasal dari
metformin. Sage berguna untuk pencegahan dan pengobatan dari diabetes tipe 2.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengobatan herbal adalah pengobatan yang paling tua sepanjang
sejarah kehidupan manusia. Setiap tempat kebudayaan memiliki pengetahuan
tentang herbal yang berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman tuurun-temurun dan
cara mereka mengamati hewan yang memanfaatkan tanaman tersebut dengan metode
coba-coba (trial and error). Orang jaman dahulu menggunakan berbagai tanaman
yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai obat.
Saat ini terapi herbal juga digunakan sebagai alternative dalam
pengobatan Diabetes Mellitus. Tanaman herbal yang sering digunakan antara lain,
Alfalfa (Medicago Sativa), Aloe (Aloe vera), Ashwagandha (Withania somnifera),
Astragalus (Astragalus membranaceus), Bitter Melon (Momordica charantia),
Fenugreek (Trigonella foenum-graecum), Fig (Ficus Carica), Flax ( Linum
usitatissimum)
Meski memiliki berbagai macam kelebihan, dalam terapi herbal secara
prinsip dasar harus disadari bahwa terapi herbal ditujukan untuk mengembalikan
keseimbangan tubuh secara alami, dengan membiarkan tubuh bekerja sendiri dalam
memelihara kesehatannya. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengharapkan ramuan/
obat herbal akan mengusir semua gejala penyakit dengan cepat. Karena pengobatan
ini lebih diarahkan untuk mendukung kerja sistem tubuh agar berfungsi dengan
baik sehingga akan mampu mengatasi sendiri gangguan penyakit yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.livestrong.com/article/266948-astragalus-diabetes/#ixzz126urv09r (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.homeremediesweb.com/alfalfa_health_benefits.php (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.intelihealth.com/IH/ihtIH/E/8513/31402/348647.html?d=dmtContent (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.viable-herbal.com/singles/herbs/s113.htm (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.amaxnutrasource.com/specsheet/bittermelon.html (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.tropilab.com/bittermelonticture.html (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.rain-tree.com/bittermelon-tech.pdf (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.healthline.com/natstandardcontent/milk-thistle/3?brand (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.healthline.com/natstandardcontent/fig#ixzz129BQ1p4S (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
Hey I have read your article and that helped me to write my article about rhinoplasty nyc you must have a check on my article.
BalasHapus