Rabu, 16 Mei 2012

Diabetes


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Umum Diabetes Melitus
2.1.1 Definisi dan etilogi Diabetes Melitus
Diabetes mellitus terjadi ketika pankreas tidak cukup atau membuat hormon insulin, atau ketika insulin dihasilkan tidak bekerja secara efektif. Hal ini  menyebabkan peningktan kadar glukosa dalam darah. Terdapat beberapa tipe DM yang dibedakan berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya. Klasifikasi DM yang utama adalah:
a.       Tipe I: DM tergantung insulin (insulin dependent diabetes mellitus
Awitan terjadi pada segala usia, tetapi biasanya usia muda (<30); biasanya bertubuh kurus pada saat di didiagnosis; etiologi mencakup faktor genetik imunologi dan lingkungan; sering memilki antibody sel pulau langerhans; sering memiliki antibody terhadap insulin sekalipun belum mendapatkan terapi insulin; sedikit atau tidak memiliki insulin endogen; memerlukan insulin untuk mempertahankan hidup; cenderung mengalami ketosis jika tidak memiliki insulin ; komplikasi akut hiperglikemia: ketoasidosis diabetic
b.      Tipe II: DM tidak tergantung insulin (non-insulin dependent diabetes mellitus
Awitan terjadi disegala usia, biasanya >30; biasanya bertubuh gemuk (obese) pada saat didiagnosis; etiologi mencakup faktor obesitas, heriditer atau lingkungan; tidak ada antibody sel pulau langerhans; penurunan produksi insulin endogen atau peningkatan resistensi insulin; mayoritas penderita obesitas dapat mengendalikan kadar glukosa darah melalui penurunan BB; agens hipglikemia oral dapat memperbaiki kadar glukosa darah bila modifikasi diet dan aktivitas tdk berhassil; mungkin memerlukan insulin dalam waktu yang pendek atau panjang untuk mencagah hiperglikemia, ketosis jarang terjadi kecualai dalam keadaan stress atau infeksi
c.       Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
Disertai dengan keadaan yang diketahui/dicurigai dapat menyebabkan penyakit: pancreatitis, kelainan hormonal; bergantung pada kemampuan pankreas menghasilkan insulin; perlu terapi obat oral/minsulin
d.      Diabetes mellitus gestasional (gestational diabetes mellitus)
Awitan selama kehamilan, biasanya terjadi pada trisemester kedua/ketiga. Disebabkan oleh hormone yang disekresikan plasenta dan mengahambat kerja insulin; resiko terjadi komplikasi parinatal di atas normal khususnya makrosomia (bayi secara abnormal berukuran besar; diatasi dengan diet dan insulin (bila perlu)

2.1.2 Patofisiologi
Patofisiologi DM tergantung dari tipe DM yang diderita oleh klien. Menurut Brunner dan Suddarth(2001), patofisiologi DM yaitu:
1. Diabetes Tipe I
Pada diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan). Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar. akibatnya, glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria). Ketika glukosa yang berlabihan diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan pula. Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia). Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera makan (Polifagia), akibat menurunnya simpanan kalori, gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan.
Dalam keadaan normal, insulin mengendalikan glikogenolisis (pemecahan gula yang disimpan dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru dari asam-asam amino serta subtansi lain), proses ini tanpa hambatan dan lebih lanjut menimbulkan hiperglikemia. Disamping itu akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. Badan keton merupakan asam yang akan mengganggu keseimbangan asam basa tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Ketoasidosis diabetik yang diakibatkannya menyebabkan tanda-tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, napas berbau aseton, dan apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran koma bahkan kematian.
2. Diabetes Tipe 2
    Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yaitu yang berhubungan dengan insulin, yaitu : resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi sel resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, terjadi peningkatan jumlah insulin yang disekresikan pada penderita, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II.
Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan ketonyang menyertainya. Karena itu, ketoasidosis tidak terjadi pada DM tipe II.

2.2 Terapi herbal untuk Diabetes Melitus
Photo of Medicago sativa L.
Alfalfa (Medicago Sativa)
Photo of Medicago sativa L.Grade C: belum jelas

Tanaman alfalfa (Medicago Sativa)
#        Mekanisme kerja
Lupinalikaloids yang terdapat pada Medicago sativa seperti lupanine, multiflorine spartine dan-metil sitosin  memiliki aktivitas hipoglikemik. Selain itu, Medicago sativa mengandung saponine yang merangsang sekresi insulin.                                   
#        Dosis
Untuk mendapatkan efek yang diinginkan dalam melawan kolesterol atau diabetes, ambil 2 kapsul bubuk Medicago sativa setelah makan.
#        Kontraindikasi
o   Biji Medicago sativa mengandung canavanine, asam amino non-esensial. Studi laboratorium dilakukan pada monyet yang secara teratur makan biji dari Medicago sativa, diamati bahwa hewan-hewan ini mengembangkan sindrom reversibel mirip dengan lupus eritematosa sistemik. Kasus serupa juga telah dilaporkan pada orang yang makan biji secara teratur. Penggunaan lebih baik memilih dalam bentuk tepung.
o   Medicago sativa dapat menghambat penyerapan vitamin E. Meskipun tidak ada masalah serius telah dilaporkan, Medicago sativa mungkin dapat menyebabkan kekurangan vitamin E.
o   Konsumsi berlebih dapat menyebabkan sakit perut. Dosis tinggi juga dapat menyebabkan kelesuan, dan lekas marah.
o   Dua kasus individu yang menderita lupus eritematosa sistemik muncul kembali setelah mereka makan biji Medicago sativa. Dengan demikian, individu yang menderita lupus eritematosa sistemik tidak boleh makan biji Medicago sativa
o   Studi yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan bahwa Medicago sativa menyebabkan kendala otot rahim. Efek ini dapat menyebabkan aborsi, sehingga konsumsi Medicago sativa tidak dianjurkan untuk wanita hamil.
o   Sejak tahun 1995, beberapa kasus kontaminasi bakteri dari biji dan kecambah Medicago sativa. Pengkonsumsian bahan-bahan ini terkontaminasi dengan bakteri yang dapat menyebabkan diare, demam, kejang otot, dan muntah. Oleh karena itu, Medicago sativa tidak dianjurkan untuk anak-anak maupun lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
o   Perempuan dengan kondisi seperti endometriosis, fibroma rahim, atau kanker rahim, tidak boleh mengkonsumsi Medicago sativa karena efek hormonal yang mungkin.
o   Pemberian Medicago sativa tidak dianjurkan untuk pria yang menderita kanker prostat.
o   Terdapat reaksi alergi pada Medicago sativa. Orang-orang yang alergi terhadap kacang mungkin alergi terhadap Medicago sativa.

#        Interaksi Obat
o   Karena Medicago sativadapat menurunkan kadar gula darah, mungkin meningkatkan efektivitas obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan diabetes juga.
o   Medicago sativa L. mengandung sejumlah besar vitamin K, zat penting untuk pembekuan darah. Ketika dikonsumsi bersamaan dengan antikoagulan atau obat yang mencegah aglutinasi platelet darah atau bila diminum secara teratur dengan warfarin (Coumadin), Medicago sativa mungkin menurunkan efektifitas  obat ini dan berkontribusi pembentukan coagulan.
o   Beberapa senyawa aktif dalam Medicago sativa bekerja dengan cara yang sama dengan estrogen tubuh. Medicago sativa L. yang dikonsumsi oleh wanita yang sedang menjalankan terapi penggantian hormon atau kontrasepsi dapat mengganggu cara tubuh menggunakan obat tersebut. Akibatnya, terapi hormon mengganti atau kontrasepsi mungkin tidak efektif .
o   Medicago sativa L. dapat menghalangi penyerapan vitamin K. Jika Anda meminum secara teratur vitamin ini, hindari asupan Medicago sativa L.
o   Jika mengkonsumsi obat-obat yang menurunkan sistem kekebalan (imunosupresan). Alfalfa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, alfalfa dapat menurunkan efektivitas obat-obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh.

#        Efek samping
Penelitian telah menemukan bahwa diet tinggi canavanine, asam amino yang ditemukan dalam alfalfa, dapat memperburuk penyakit lupus. Namun, canavanine biasanya hanya ditemukan dalam biji dan kecambah alfalfa tetapi tidak dari dalam daun. Dengan demikian, teh dan kapsul alfalfa yang terbuat dari daun tidak mengandung canavanine. Namun demikian, dianjurkan bahwa alfalfa dihindari selama kehamilan karena kandungan potensi canavanine dan hormon saponin aktif.
Aloe (Aloe vera)
Grade C: belum jelas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDaXK-MoMhWXIHF7LNazv9s6RCAFbs_sJVOIu2PQ1lI09skaEaaak5u5UDSzN_mEOKn3nI7d-RSBGbggDKA8TEBWkCzIaOghcjmCtWk48ffqLIIqgSLxGpSGWKH7PrLJ7mec6vch4hIHw-/s400/aloe-vera.jpg             http://www.aloeveraibs.com/wp-content/uploads/2008/08/aloe-vera2.jpg
#        Mekanisme kerja
Aloe vera mungkin dapat meragsang fungsi sel beta pancreas dalam sekresi hormone insulin.
#        Bukti ilmiah
Bukti-bukti ilmiah penggunaan gel aloe vera sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2 lemah. Ketika jel aloe vera dikombinasikan dengan glibenclamide (sulfonylurea), ditemukan penurunan gula darah puasa yang efektif dibandingkan dengan pengunaan glibenclamide saja.
#        Dosis
 satu sendok makan gel lidah buaya dikombinasi dengan 5 mg glibenklamid dua kali sehari untuk menurunkan gula darah puasa. satu penelitian menemukan tidak ada efek hipoglikemia pada pasien yang mengkonsumsi 15 ml jus aloe vera dua kali sehari.

Ashwagandha (Withania somnifera)
Kelas C: belum jelas
http://www.henriettesherbal.com/files/images/photos/w/wi/d05_8752_withania-somnifera.jpg       http://mgnaturalsonline.com/images/Withania%20somnifera.jpg

#        Mekanisme kerja
Mekanisme kerja ashwagandha pada diabetes tidak diketahui dengan baik. Ashwagandha mungkin meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu mungkin menghalangi glikosilation, reaksi nonenzimatik yaitu molekul protein mengikat molekul glukosa, yang mungkin bermanfaat bagi komplikasi diabetes.
#        Bukti ilmiah
Serbuk dari akar ashwagandha menurunkan level gula darah yang sebanding dengan obat hipoglikemik oral, namun penelitian tersebut belum jelas.
#        Dosis
Pada beberapa kasus, enam orang pasien dengan diabetes tipe 2 dan enam orang pasien dengan hiperkolesterolemia diberikan serbuk akar ashwagandha selama 30 hari dalam sebulan.
#        Interaksi
a.      Interaksi dengan Obat
Secara teori, ashwagandha dapat meningkatkan efek amfetamin.  Ashwagandha telah dilaporkan secara signifikan meningkatkan waktu koagulasi, meskipun signifikansi pada manusia tidak jelas. Secara teori, mungkin efek aditif dengan antikoagulan.
Berdasarkan penelitian manusia yang terbatas (pada pasien dengan diabetes tipe 2), ashwagandha dapat menurunkan tingkat gula darah sehingga dapat berinteraksi dengan obat diabetes, walaupun mekanisme itu tidaklah diketahui.
Ashwagandha dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, dan karena itu dapat mengubah efek obat penurun tekanan darah.
Ashwagandha telah dikaitkan dengan penghambatan kolinesterase, dan hati-hati jika diminum dengan obat-obat penghambat kolinesterase. Contoh inhibitor kolinesterase meliputi: Donepezil (Aricept ®), rivastigmine (Exelon ®), galantamine (Reminyl ®), tacrine (Cognex ®), neostigmine (Neostigmin ®), edrophonium klorida (Edrophonium).
Ekstrak ashwagandha dapat mengurangi siklofosfamid-imunosupresi / leukopenia dan urotoxicity. Perhatian disarankan ketika menggunakan ashwagandha dengan obat siklofosfamid imunomodulasi.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, ashwaganda dapat meningkatkan  efektivitas kanker paru-paru. administrasi berulang ashwagandha mungkin menipiskan pengembangan toleransi terhadap narkotika. Ashwagandha juga dapat memperbaiki gejala tardive dyskinesia disebabkan oleh haloperidol (Haldol ®).

Ashwagandha dapat menyebabkan sedasi dan depresi pernafasan yang mengancam kehidupan, dan mungkin berinteraksi dengan obat penenang, hipnotik, atau depresan sistem saraf pusat. Dalam penelitian awal, ashwagandha dilaporkan untuk meningkatkan efek barbiturat dan etanol.
Ashwagandha dapat menyebabkan hipertiroidisme berdasarkan data menyarankan stimulasi tiroid dan peningkatan kadar serum T4, dan karena itu mungkin berinteraksi dengan obat untuk hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Ashwagandha juga dapat berinteraksi dengan diuretik.
b.      Interaksi dengan Herbal & Suplemen
.     Ashwagandha kaya zat besi. Ashwagandha juga mengandung arginin, dan karena itu dapat menambah dosis dan efek ketika digunakan dengan suplemen arginin.
Ashwagandha berisi ornithine, dan karena itu dapat menambah dosis total dan efek ketika diambil dengan ornithine.
#        Efek samping
Ada beberapa laporan efek buruk yang terkait dengan ashwagandha, meskipun percobaan pada manusia kurang menggunakan ashwagandha, dan sebagian besar tidak melaporkan dosis atau standardisasi / persiapan digunakan.
Ashwagandha dapat menyebabkan sedasi, depresi pernafasan yang mengancam kehidupan mungkin, menurunkan tekanan darah dan menyebabkan irama jantung yang abnormal. Ashwagandha dapat menyebabkan diare. Mual dan sakit perut juga telah dilaporkan. Secara teoritis, iritasi dan selaput lendir serosa mungkin terjadi, dan ashwagandha harus dihindari pada penyakit ulkus peptikum.
Ashwagandha dapat menurunkan tingkat gula darah, berdasarkan penelitian manusia yang terbatas (pada pasien dengan diabetes tipe 2), dan karena itu dapat berinteraksi dengan obat diabetes, walaupun mekanisme itu tidaklah diketahui.
Ashwagandha telah dilaporkan memiliki sifat diuretik, dan lesi ginjal dapat terjadi. Ashwagandha dapat merangsang fungsi tiroid dan T4 tingkat meningkat, kemungkinan peningkatan risiko hipertiroidisme.
Ashwagandha dapat merangsang produksi sel darah merah dan putih, dan meningkatkan jumlah trombosit, walaupun ada studi terbatas di daerah-daerah dan mekanisme tidak diketahui. Ashwagandha kaya zat besi. Ashwagandha mungkin memiliki efek imunomodulator dan anti-inflamasi.
Ashwagandha tidak dianjurkan untuk wanita hamil karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia. Ashwagandha dapat menyebabkan aborsi.

Astragalus (Astragalus membranaceus)
Grade C: belum jelas
http://www.viable-herbal.com/images/herbs/astragalus-bsp.jpg         http://www.herbs.org/Astragalus_membranaceus.jpg
            Astragalus membranaceus                                        akar astragalus

#        Mekanisme kerja
Berdasarkan penelitian dan, polisakarida yang terdapat pada astragalus memiliki aksi hipoglikemik. Astragalus meningkatkan
#        Bukti ilmiah
Penggunaan astragalus atau yang dikombinasi dengan obat hipoglikemik mempunyai sifat hipoglikemik yang signifikan, namun bukti ilmiah nya masih lemah. Data klinik menjelaskan bahwa kombinasi produk astragalus mungkin membantu menurunkan tingkat gula darah pada pasien dengan diabetes tipe 2.
#        Dosis
Dosis penggunaan astragalus untuk penyakit diabetes belum ditentukan. Suplemen yang mengandung akar astragalus tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk serbuk akar dalam bentuk tablet dan kapsul, ekstrak dan tincture. Sesuai dengan University of Maryland Medical Center. Dosis untuk ekstrak adalah 2 mL sampai 4 ml tiga kali sehari. Dosis untuk tincture cair 3 mL sampai 5 ml tiga kali sehari.
#        Kontraindikasi
o   Alergi
Secara teori, individu dengan alergi kepada anggota keluarga (kacang) Leguminosae lebih cenderung memiliki reaksi alergi terhadap astragalus. Getah (tragacanth) dari astragalus dapat memicu serangan asma pada orang yang mengalami Quillaja kulit-induced asma.
o   Kehamilan Dan ASI
Astragalus tidak dapat direkomendasikan selama kehamilan atau menyusui karena efek berbahaya berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan. Perlu diketahui bahwa banyak tincture mengandung kadar alkohol yang tinggi dan harus dihindari selama kehamilan.
#        Efek Samping
o   Secara tradisional, astragalus digunakan dalam dosis yang dianggap aman. Menentukan efek samping yang tepat dari astragalus sulit, karena ramuan ini biasanya ditemukan pada produk multi-bahan dengan herbal lain. Efek samping yang dilaporkan pada orang yang menggunakan produk-produk kombinasi yang mencakup astragalus adalah jantung berdebar-debar, ketidaknyamanan perut, diare dan pneumonia aspirasi. Berdasarkan penelitian pada hewan, astragalus mungkin memiliki diuretik (kencing-memproduksi) aktivitas atau dapat menurunkan tekanan darah (walaupun secara tradisional diyakini bahwa astragalus dapat meningkatkan tekanan darah). Menelan tertentu tanaman astragalus beracun dapat menyebabkan sindrom neurologis, beberapa di antaranya ireversibel.
o   Berdasarkan penelitian laboratorium, astragalus dapat meningkatkan risiko perdarahan. Karena astragalus dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, individu dengan penyakit autoimun atau transplantasi organ harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum memulai terapi. Astragalus tidak dianjurkan untuk orang dengan peradangan akut atau penyakit akut dengan demam.
o   Astragalus dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan hormon.

#        Interaksi
#        Interaksi obat
Berdasarkan penelitian pada hewan, astragalus dapat menurunkan kadar gula darah. Perhatian dianjurkan jika sedang mengkonsumsi obat untuk menurunkan kadar gula darah. Pasien yang mengkonsumsi obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh seorang ahli kesehatan saat menggunakan astragalus. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Secara teori, astragalus dapat meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan dengan antikoagulan (pengencer darah) atau obat-obatan antiplatelet. Contohnya termasuk warfarin (Coumadin), heparin dan clopidogrel (Plavix). Beberapa penghilang rasa sakit juga dapat meningkatkan resiko perdarahan jika digunakan dengan astragalus. Contohnya termasuk aspirin, ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Naprosyn, Aleve, Anaprox).
Berdasarkan penelitian laboratorium atau hewan, astragalus mungkin berinteraksi dengan obat beta-blocker (seperti propranolol), colchicine, penurunan berat badan tertentu bantu, sedatif (seperti fenobarbital), hipnotik (seperti hidrat chloral dan meprobamate), nalbuphine, propoxyphene, kalsium intravena garam, pankuronium, succinylcholine, alkaloid rauwolfia, efedrin atau epinefrin. Secara teori, astragalus mungkin berinteraksi dengan obat yang digunakan untuk tekanan darah tinggi, diuretik, obat antivirus, procarbazine, antagonis reseptor dopamin dan obat-obatan yang mengubah sistem kekebalan tubuh. Ada menerbitkan laporan astragalus mengurangi dampak siklofosfamid dan meningkatkan efek dari asiklovir. Individu mengambil obat-obat ini harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum memulai terapi dengan astragalus.
Getah astragalus (tragacanth) dapat mengurangi penyerapan beberapa obat. Astragalus dapat berinteraksi dengan antibiotik, obat penurun kolesterol, kemoterapi, stimulan sistem saraf pusat, hipnotik, interferon-1, dan steroid.
#        Interaksi dengan herbal lain dan suplemen
Astragalus dapat menurunkan kadar gula darah. Orang menggunakan herbal lain atau suplemen yang dapat mengubah kadar gula darah, seperti peria (Momordica charantia), harus dipantau ketat oleh seorang ahli kesehatan saat menggunakan astragalus. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Secara teori, astragalus dapat meningkatkan risiko pendarahan saat juga diambil dengan produk lain yang diyakini dapat meningkatkan risiko perdarahan. Contohnya termasuk Ginkgo biloba dan bawang putih (Allium sativum). Secara teori, herbal dan suplemen yang memiliki sifat diuretik atau antivirus atau mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dapat berinteraksi dengan astragalus. Herbal atau suplemen penurun tekanan darah dapat meningkatkan efek astragalus. Konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum mengambil herbal atau suplemen dengan astragalus.
Getah astragalus (tragacanth) dapat mengganggu penyerapan beberapa herbal dan suplemen diet. Astragalus dapat berinteraksi dengan antibiotik, herbal penurun kolesterol dan supplementss, stimulan sistem saraf pusat, hipnotik, echinacea, ginseng (Panax ginseng), hormonal herbal dan suplemen, licorice, alkaloid rauwolfia dan obat penenang.
Bitter Melon (Momordica charantia)
Kelas C: belum jelas
http://www.amaxnutrasource.com/specsheet/px/bittermelon.jpg           Momordica charantia
http://www.viable-herbal.com/images/herbs/bitter-melon-bsp.jpg
                                                Bitter melon (Momordica charantia)

#        Mekanisme kerja
Bitter melon (Momordica atau Bitter melon) memiliki efek hipoglikemik (kemampuan untuk gula darah tingkat yang lebih rendah) dalam tubuh, jus buah bitter melon meningkatkan toleransi glukosa yang sering terjadi pada penderita diabetes. Bitter melon menurunkan kadar glukosa pada pasien diabetes secara independen dari penyerapan glukosa usus dan melibatkan efek ekstra pankreas. Buah ini menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan penyerapan sel-sel glukosa, untuk merangsang sekresi insulin, dan mempotensiasi efek yang sama seperti insulin.
#        Bukti Ilmiah
Data ilmiah menunjukkan bahwa terdapat molekul bioaktivitas insulin pada bitter melon. bitter melon bekerja di hampir dengan cara yang sama seperti insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Tiga konstituen aktif dalam peria kenal sebagai saponin steroid (charantin, seperti peptida insulin, dan alkaloid) yang diyakini bertanggung jawab untuk menurunkan gula darah tindakan yang dapat berpotensi menguntungkan individu dengan diabetes mellitus.

#        Dosis
Bitter melon dapat dikonsumsi dalam cara berikut: sebagai makanan, ramuan sebanyak  100 ml, atau 60 ml  jus segar setiap hari. Meskipun masih pahit, tincture melon (1 sdt [5 ml] dua sampai tiga kali per hari) juga dapat digunakan.

#        Kontraindikasi
Ibu hamil harus menghindari Bitter melon, karena dapat merangsang kontraksi rahim Siapapun dengan hipoglikemia tidak harus mengkonsumsi bitter melonvkarena mungkin dapat memperburuk atau memicu gula darah rendah (hipoglikemia). Selain itu, penderita diabetes mengkonsumsi obat hipoglikemik atau insulin tidak harus mengkonsumsi Bitter melon kecuali di bawah arahan dokter. Sebagai tindakan keamanan, Bitter melon harus dihindari sama sekali oleh mereka yang memiliki sirosis, hepatitis atau orang-orang dengan HIV / AIDS yang memiliki riwayat hati infeksi. Buah dan biji Bitter melon dalam studi hewan dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Orang yang sedang mengkonsumsi obat untuk menurunkan kolesterol darah harus memantau kadar kolesterolnya.
#        Interaksi
Tidak ada interaksi yang dikenal saat ini (Januari, 2009) antara Bitter melon dan OTC (obat bebas), suplemen diet, makanan, alkohol dan tembakau. Dapat mempotensiasi insulin dan obat anti-diabetes. Dapat mempotensiasi obat penurun kolesterol.

#        Efek Samping
Konsumsi berlebihan jus Bitter melon (beberapa kali lebih dari jumlah yang disarankan dari dosis) dapat menyebabkan diare dan sakit perut. Mengkonsumsi berlebihan biji bitter melon mungkin berhubungan dengan demam, sakit kepala, dan koma.


Fenugreek (Trigonella foenum-graecum)
Kelas C: belum jelas, bukti ilmiah masih rancu (diabetes tipe 1 dan tipe 2)

   http://plantamedicinales.net/wp-content/trigonella_foenum-graecum.jpg          http://www.dkimages.com/discover/previews/805/85009783.JPG

#        Mekanisme Kerja
Efek hyploglycemic dari fenugreek diamati dalam studi terhadap hewan yang telah dikaitkan dengan subfraksi "A" yang berisi lemak kulit biji dan endosperm biji. Efek ini tidak diamati dengan ekstrak lipid. Efek hipoglikemik telah dikaitkan dengan beberapa mekanisme. asam amino yang hydroxyisoleucine-in biji fenugreek untuk meningkatkan pelepasan insulin glukosa-induced in vitro pada sel pulau pankreas manusia dan tikus. Asam amino ini muncul untuk bertindak hanya pada sel beta pankreas, karena somatostatin dan glukagon tidak diubah dalam penelitian ini. Namun, dalam penelitian yang lain in vitro menunjukkan bahwa ekstrak biji fenugreek dapat memfosporilase sejumlah protein. Hasilnya menyarankan bahwa efek fenugreek mungkin disebabkan oleh pengaktifan jalur-insulin sinyal di adipocytes dan sel hati. Biji fenugreek juga diarahkan untuk mengerahkan efek hipoglikemik akibat dari melepasnya insulin-dependent stimulatingglucose oleh sel beta, atau melalui penghambatan a-amilase dan aktivitas sucrace. Studi lain lebih lanjut ditandai 4-hydroxyisoleucine sebagai salah satu bahan aktif untuk pengendalian glukosa darah.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektifan
Percobaan pada manusia menunjukkan bahwa bubuk biji fenugreek mungkin berkhasiat untuk diabetes. Fenugreek dalam berbagai bentuk telah ditemukan untuk mengurangi glukosa urin 24 jam, glukosa puasa, dan OGTT pada pasien dengan tipe 1 atau 2 diabetes. Peningkatan sekresi sel beta dan resistensi insulin juga telah dilaporkan dan disarankan bahwa ekstrak biji fenugreek dan diet/olahraga mungkin merupakan strategi yang efektif dan berkualitas untuk mengontrol glikemik pada diabetes tipe 2.

#        Dosis
Uji klinis yang berbeda telah menggunakan dosis yang berbeda dari persiapan fenugreek. bahan aktif dari fenugreek belum diidentifikasi, sehingga sulit untuk berhubungan persiapan tersebut dengan dosis standar. untuk tipe 1 diabetes, 100 gram bubuk biji fenugreek debitterized dibagi dalam dua dosis yang sama ditambahkan ke makanan telah digunakan. untuk diabetes tipe 2, 2,5 g bubuk fenugreek biji dalam bentuk kapsul, dua kali sehari selama 3 bulan, dan 25 g bubuk biji dibagi dalam dua dosis yang sama telah digunakan.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan Obat
Fenugreek dapat mengganggu penyerapan obat oral karena kandungan serat mucilaginous dan viskositas tinggi di usus. Obat-obatan harus diambil secara terpisah dari produk tersebut.

Fenugreek diperkirakan memiliki sifat hipoglikemik. digunakan bersamaan dengan obat hipoglikemik lain dapat menurunkan glukosa serum lebih dari yang diharapkan.
Fenugreek harus digunakan hati-hati dengan obat-obat yang menurunkan kadar natrium darah, diuretik, laksatif, mineralocorticoids, terapi penggantian hormon (HRT), pil KB, obat tiroid, kortikosteroid, antikoagulan, glikosida jantung, dan oksidase inhibitor monoamina. Gunakan dengan hati-hati ketika mengambil obat yang digunakan untuk kanker atau kolesterol tinggi, atau ketika mengambil dengan alkohol.

b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Fenugreek dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang menurunkan gula darah juga mungkin. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
Fenugreek dapat meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang dipercaya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus lebih sedikit dengan bawang putih dan melihat palmetto. Sejumlah agen lain secara teori dapat meningkatkan risiko pendarahan, walaupun ini belum terbukti dalam banyak kasus.
Fenugreek juga harus digunakan hati-hati dengan agen bahwa kadar kalium darah menurun, agen diuretik, laksatif, phytoestrogen, dan rempah-rempah dengan sifat inhibitor monoamine oxidase. Gunakan dengan hati-hati ketika mengambil obat yang digunakan untuk kanker, sakit, kondisi jantung, kondisi tiroid atau kolesterol tinggi.



#        Efek samping
Fenugreek secara tradisional dianggap aman dan ditoleransi dengan baik. Ada laporan yang jarang dari pusing, diare, gas, wajah bengkak, mati rasa, sesak napas (setelah inhalasi dari paparan pekerjaan), pingsan, peningkatan resiko pendarahan, penurunan gula darah, penurunan kadar kalium serum, dan perubahan hormon tiroid tingkat .
.     Fenugreek tidak dianjurkan selama kehamilan karena efek hipoglikemik. fenugreek dapat memiliki efek aborsi, dan biasanya tidak dianjurkan untuk digunakan dalam dosis yang lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam makanan selama kehamilan.


Fig (Ficus Carica)
Grade C: belum jelas, bukti ilmiah masih rancu (diabetes tipe 1)

Illustration_Ficus_carica_1.jpg                      http://www3.unileon.es/personal/wwdbvcac/images/Fotos_Plantas/Ficus%20carica-fruto.jpg




#        Mekanisme Kerja
Mekanisme aksi dari fig tidak belum diketahui dengan baik. Antioksidan dalam ekstrak daun fig menunjukkan keuntungan dalam model hewan yang menderita diabetes.

#        Bukti Ilmiah dari Keefektivan
Pada hewan, ekstraksi ficus carica menormalisasi asam lemak dan nilai-nilai plasma vitamin E pada hewan diabetes. Penelitian klinis dan pemeriksaan terhadap Fig sebagai terapi diabetes, menghasilkan hasil yang samar-samar, sebagian besar karena keterbatasan metodologi dan ukuran sampel kecil. Sepuluh subyek (enam pria, empat wanita) dengan diabetes tipe 1 secara acak untuk minum 1 cangkir sehari-hari g 13 fig rebusan daun atau teh nonhypoglycemic (plasebo). Setelah 1 bulan dan periode tidak ditentukan, kelompok melakukan selama 1 bulan lagi. Semua pasien tetap dipertahankan pada dua suntikan insulin setiap hari. Dosis insulin rata-rata adalah 12% lebih rendah selama fase teh fig pada kelompok perlakuan. Ada juga penurunan yang signifikan dalam pengukuran glukosa darah postprandial selama fase teh dibandingkan dengan plasebo. Tidak ada perubahan dalam profil lipid, kadar hemoglobin glikosilasi, atau tindakan lain kontrol glukosa darah yang terdeteksi.

#        Dosis
            Dosis yang tepat dari fig untuk diabetes belum ditentukan. Namun, bukti lebih lanjut dari studi pada manusia tercatat menghasilkan hasil yang positif ketika subjek mengkonsumsi 1 cup setiap hari dari 13 g rebusan daun selama 1 bulan.

#        Interaksi
a.       Interaksi dengan obat
Secara teoritis, karena daun Fig mengandung furocoumarins, mungkin meningkatkan risiko pendarahan saat dikonsumsi dengan obat yang meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa contoh termasuk aspirin, antikoagulan seperti warfarin (Coumadin ®) atau heparin, obat anti-platelet seperti clopidogrel (Plavix ®), dan non-steroid anti-inflamasi obat (OAINS), seperti ibuprofen (Motrin ®, Advil ®) atau naproxen (Naprosyn ®, Aleve ®).
Daun  Fig dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah. Pasien yang mengkonsumsi obat hiperglikemik oral atau insulin harus dipantau ketat oleh profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk apoteker.
b.      Interaksi dengan Herbal & Diet Suplemen
Daun Fig mengandung furocoumarins, yang mungkin meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang dipercaya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus lain dengan bawang putih dan saw palmetto.
Daun Fig dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang menurunkan gula darah.

#        Efek Samping
Daun ara mengandung psoralens yang dapat menyebabkan photodermatitis bila diterapkan pada kulit. Sinar matahari yang berlebihan atau paparan sinar ultraviolet harus dihindari saat menggunakan produk yang mengandung daun Fig.
Banyak kasus alergi dengan efek samping yang mungkin termasuk konjungtivitis, rinitis, shock anafilaksis atau asma. Meskipun jarang, obstruktif ileus (usus/obstruksi usus), anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah), dan perdarahan retina (pendarahan retina) telah dilaporkan. Gunakan hati-hati pada pasien dengan gangguan perdarahan.
Tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui Namun, buah segar atau kering kemungkinan aman bila diminum dalam jumlah yang sering ditemukan dalam makanan.

Flax ( Linum usitatissimum)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (hyperglycemia/ diabetes)

4DCDEA0E-1D09-2FEC-B6171530C9DB0B8D.jpg  http://www.ag.ohio-state.edu/~seedbio/seed_id/linaceae/linum_usitatissimum.jpg    http://www.missouriplants.com/Bluealt/Linum_usitatissimum_plant.jpg   
     
#        Mekanisme Kerja
Mekanisme dari biji flax dalam diabetes belum diketahui dengan baik, tetapi mungkin berhubungan dengan efek antioksidan.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektifan
Ada pembuktian yang masih samar-samar dari beberapa studi pada manusia, yang mana dilaporkan bahwa efek campuran dari ekstrak biji flax dalam tingkat serum glukosa. Pengurangan dalam glukosa darah yang berpuasa dan tingkat glukosa postprandial telah tercatat. Namun, studi menemukan biji flax untuk mengurangi sensitifitas insulin.

#        Dosis
Dosis dari biji flax untuk diabetes belum dapat ditentukan.
#        Interaksi
o   aspirin dan obat-obatan seperti aspirin
o   digoksin
o   dipyridamole
o   obat yang mengobati atau mencegah pembekuan darah seperti warfarin, enoxaparin, dan dalteparin

#        Efek samping
Efek yang mungkin:
o   reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal atau gatal-gatal, pembengkakan wajah, bibir, atau lidah
o   masalah pernapasan
o   luka atau lecet di mulut, mata, bibir, atau hidung
o   mual, muntah
Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporan ke dokter Anda atau ahli kesehatan):
o   kembung
o   diare
o   kram perut, marah






GINGSENG (Panax spp.)
Grad B: Pembuktian penelitian baik (diabetes tipe 2, hyperglicemia)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetic nephropathy)

 ginseng.jpg                http://www.southlandnz.com/Portals/0/Images/Business/Regional%20Initiatives/Crops%20for%20Southland/Ginseng.jpg

#        Mekanisme Kerja
Gingseng tampaknya memiliki efek, insulin-nimetic hipoglikemik pada diabetes tipe 2, mungkin mempercepat penggunaan glukosa oleh hati. Efek hipoglikemik ini juga telah terlihat pada subyek manusia nondiabetes mengambil american ginseng, meskipun satu penelitian tidak menemukan efek seperti akibat dari konsentrasi gingsenoside variabel dalam ginseng preparatic digunakan. Beberapa jenis ginseng (canadian putih, merah american, merah korea, Sanchi gingseng) menurunkan tingkat glukosa plasma, mungkin dari adanya proses seperti sulfonilurea.
Lebih lanjut, tampaknya ginseng dapat digunakan untuk mempercepat lipogenesisi hati, merangsang transpor glukosa, meningkatkan penyimpanan glikogen, di lipolisis hibit, dan menghambat peroksidasi lipid. Ginseng dapat menimbulkan meningginya tingkat insulin plasma akibat dari sekresi insulin meningkat pada sel-sel beta pulau kecil, melalui mekanisme yang berbeda dari glukosa. Setidaknya lima glycans telah diisolasi dari ginseng Panax dan tiga dari quinquefolium Panax. Meskipun efek hipoglikemik dari ginseng juga ditemukan pada kadar glukosa postprandial pada subyek sehat, tidak ada hipoglikemia diamati. Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa 50 g ekstrak ginseng tidak berpengaruh pada insulin setelah kerja berat dan standar keluar. Beberapa dokter masih percaya bukti yang kurang untuk atribut efek glisemik untuk ginseng karena keterbatasan metodologis dalam studi. menelan 3 g ginseng american setiap hari selama 8 minggu secara signifikan menurunkan puasa plasma plasminogen activator inhibitor-1 (PAI-1). Sebuah hubungan yang kuat ada antara kontrol glikemik dan PAI-1

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektivan
            American ginseng telah ditemukan bahwa dapat mengurangi kadar glukosa postprandial pada penderita dalam keadaan bugar dan pada penderita yang menjadi pasien dengan diabetes tipe 2. Ini maka respons glisemik postprandial ke soalnya glukosa oral 25 g dalam 12 sehat (nondiabetes) mata pelajaran. American ginseng dengan profil ginsenoside depresi tidak mempengaruhi glycemia postprandial pada subyek sehat setelah OGTT. Secara keseluruhan, bagaimanapun, hasilnya menjanjikan, terutama karena ginseng tampaknya tidak menyebabkan hipoglikemia berbahaya. Penelitian mendatang perlu untuk mengevaluasi efikasi jangka panjang dari ginseng american dalam mengobati diabetes tipe 2 dibandingkan dengan standar obat hipoglikemik oral.
Diabetes nefropati. Ada bukti awal yang Notoginseng Panax mungkin memiliki efek bermanfaat pada pasien dengan nefropati diabetes. satu penelitian menemukan kesetaraan antara persiapan Notoginseng P. dan Ticlopidine. Namun, tidak ada plasebo digunakan dalam penelitian ini, dan kesimpulan yang terbatas. Studi tambahan yang diperlukan. P. Notoginseng tidak umum digunakan atau tersedia di amerika serikat



#        Dosis
Ekstrak gingseng mungkin terstandarlisasi untuk 4% menjadi 7% total konten ginsenosides. Beberapa sumber mengindikasi bahwa genosides mengkonstitusi rata-rata 3% dari seluruh bagian akar yang telah dikeringkan dan konsetrasi biasanya dari ginsenosides mungkin sewaktu-waktu 1% menjadi 3%. Standarisasi ekstrak dari panax quinquefolius (CNT-2000) are also available. Federasi farmacopeia german terstandarisasi minimum konten ginsenoside dari 1,5%, mengkalkulasi dalam bagian dari ginsenoside. Dalam studi klinis dari american ginseng untuk diabetes, 3 g yang digunakan setiap hari. Panax ginseng, 100 to 200 mg setiap hari dalam 8 minggu, menampilkan peningkatan tingkat glukosa.   

#        Interaksi
o   digoksin
o   diuretik seperti bumetanide, furosemide, torsemide
o   MAOIs seperti Carbex, Eldepryl, Marplan, Nardil, dan Parnate
o   obat-obatan untuk tekanan darah tinggi atau gangguan jantung seperti diltiazem, nifedipin, verapamil
o   warfarin

#        Efek samping
o   reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal atau gatal-gatal, pembengkakan wajah, bibir, atau lidah
o   benjolan payudara, rasa sakit
o   kebingungan
o   pusing
o   detak jantung cepat
o   merasa cemas
o   meningkat kelaparan
o   kegoyahan
o   berkeringat
o   perdarahan vagina yang tidak biasa
o   luar biasa lemah atau lelah
Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporan ke dokter Anda atau ahli kesehatan jika mereka tetap atau mengganggu):
o   pemarah
o   masalah tidur

GOTU KOLA (Centella asiatica)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetic microangiopathy)

            Gotu_Kola.gif                        http://www.zdrave.vselena.com/images/Centellaasiatica.jpg


#        Mekanisme Kerja
Triterpenoid saponins ditemukan dalam Gotu kola (Asiatic acid, Madecassic acid, dan Asiaticoside) yang dapat membantu meningkatkan penyembuhan luka dan mengurangi tekanan pada vena. Gotu Kola dapat meningkatkan sirkulasi darah di bagain bawah tubuh dengan menstimulasi sintesis kolagen dalam dinding pembuluh darah. Hasilnya di tonisitas pembuluh darah besar dan mengurangi pembengkakan pembuluh darah.   

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektifan
Studi menunjukkan efek yang menguntungkan dari fraksi total triterpenoid centella asiatica (TTFCA) pada parameter subjektif dan objektif dari insufisiensi vena dari ekstremitas bawah. Berdasarkan pengamatan ini, gotu kola mungkin agak efektif dalam pengobatan penyakit pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes. Namun, penderita diabetes sering mengalami penyakit pembuluh darah dengan etiologi yang berbeda dari insufisiensi vena. Meskipun demikian, percobaan dikontrol awal durasi pendek telah menemukan bahwa gotu kola oral (TTFCA, 60 mg dua kali sehari) memiliki efek menguntungkan secara statistik signifikan terhadap parameter microcirculatory pada pasien dengan diabetes microangiopathy.

#        Dosis
Untuk diabetes microangiopati, 60 mg of TTFCA yang digunakan dua kali perhari

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan Obat
Gotu kola dapat meningkatkan rasa ngantuk yang disebabkan oleh obat penenang. Contohnya termasuk benzodiazepin seperti lorazepam (Ativan ®); barbiturat seperti fenobarbital; narkotika seperti kodein, dan alkohol. Perhatian disarankan saat mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Pada hewan, gotu kola dapat meningkatkan kadar gula darah. Pasien yang memakai obat untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh perawatan kesehatan profesional ketika menggunakan gotu kola. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Secara teori, gotu kola dapat meningkatkan tingkat kolesterol dan dapat bekerja melawan aktivitas obat penurun kolesterol.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, gotu kola juga dapat berinteraksi dengan obat yang diminum untuk penyakit Alzheimer, kecemasan, atau kanker. Gotu kola mungkin memiliki anti inflamasi, antibakteri atau antivirus efek. Perhatian disarankan ketika mengambil gotu kola dengan obat lain yang memiliki efek yang sama. Gotu kola juga dapat berinteraksi dengan obat yang rileks dan melebarkan pembuluh darah, yang memungkinkan aliran darah meningkat (vasodilator).
Gotu kola juga dapat berinteraksi dengan cara obat lain dipecah oleh hati. Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan hati. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualitas termasuk apoteker, untuk memeriksa interaksi.
Gotu kola mungkin memiliki interaksi yang positif ketika diambil dengan diuretik (pil air) atau hormon.
b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Gotu  kola dapat meningkatkan rasa ngantuk yang disebabkan oleh beberapa herbal atau suplemen. Perhatian disarankan saat mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Studi pada hewan menunjukkan bahwa gotu kola dapat meningkatkan tingkat kolesterol. Karena itu mungkin mengganggu efektivitas agen penurun lipid seperti minyak ikan, niacin atau bawang putih.
Gotu kola mungkin memiliki aditif mempengaruhi ketika dikonsumsi bersamaan dengan bumbu yang merangsang sistem kekebalan tubuh, seperti astragalus, jahe, goldenseal, atau propolis. Gotu kola mungkin memiliki efek tambahan jika dikonsumsi dengan herbal dan suplemen yang meningkatkan aliran darah, seperti aconite, cohosh hitam, fenugreek, atau bawang putih.
Hindari pada individu dengan alergi diketahui atau hipersensitivitas untuk gotu kola atau konstituen, termasuk asiatikosida, asam asiatic, atau asam madecassic. Ada banyak laporan mengenai dermatitis kontak alergi setelah digunakan topikal gotu kola. Alergi dermatitis kontak telah dilaporkan setelah penggunaan krim topikal ® Blasteostimulina, mengandung Centella asiatic ekstrak, dan setelah aplikasi topikal salep Madecassol ®.

#        Efek Samping
Studi menunjukkan bahwa gotu kola memiliki sedikit efek samping jika diminum melalui mulut seperti gangguan perut dan mual. Dalam penelitian hewan, dosis besar menyebabkan rasa ngantuk, meningkatkan kadar kolesterol, dan meningkatkan tingkat gula darah. Individu dengan diabetes atau kolesterol tinggi harus menghindari gotu kola. Gunakan hati-hati jika mengemudi atau mengoperasikan mesin berat saat mengambil gotu kola karena dapat menyebabkan kantuk. Ada juga laporan sindrom makan malam yang terkait dengan gotu kola.
Dalam penelitian hewan, gotu kola mengurangi kemampuan seorang wanita untuk hamil, tetapi tidak diketahui apakah efek ini terjadi pada manusia. Gotu kola tidak dianjurkan selama kehamilan atau menyusui karena sedikitnya informasi keberhasilan yang tersedia.

GYMNEMA (Gymnema sylvestre)
Grade B: Pembuktian penelitian baik (diabetes)

Gymnemasylvestre.JPG           http://www.nutrasanus.com/images/gymnema-sylvestre-image.gif

#        Mekanisme Kerja
Beberapa studi telah erat mengevaluasi konstituen daun Gymnema Sylvestre. Komponen aktif yang diusulkan meliputi gurmarin, A conduritol, dan glikosida triterpen. gymnemosidand gymnemic asam V dan VII tampaknya konstituen saponin kunci.
Gymnema dapat bertindak dengan enhacing sekresi insulin melalui meningkatkan jumlah pankreas, beta-sel dan melalui fungsi sel ditingkatkan. Mekanisme preposed lain termasuk stimulattion pelepasan insulin endogen melalui interaksi dengan hormon enterik insulinotropic atau pemanfaatan glukosa meningkat. Kegiatan tersebut dapat menjelaskan efek hipoglikemik diamati pada pasien diabetes tipe 2. Gymnema juga telah dilaporkan untuk mengembalikan tingkat glikoprotein pada tikus diabetes normal, sehingga berpotensi mencegah microangiopathy diabetes dan perubahan patologis organ lainnya.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektifan
Studi pada beberapa hewan melaporkan bahwa Gymnema menurunkan kadar glukosa serum. ada beberapa bukti klinis mendukung penggunaan Gymnema sebagai tambahan terhadap insulin atau obat hipoglikemik oral; efek hipoglikemik oral glymnema kronis diamati bila digunakan pada pasien dengan tipe 1 atau diabetes tipe 2. Timbulnya efek belum jelas digambarkan, walaupun sebuah studi mencatat bahwa oral didi Gymnema tidak memiliki efek akut pada puasa kadar glukosa serum (setelah 45 menit). efek dari Gymnema dinilai setelah 10 hari, sampai dengan 20 bulan. Meskipun Gymnema dapat menurunkan kadar glukosa serum, studi lebih lanjut dosis, keamanan, dan kemanjuran dijamin. Beberapa obat yang tersedia untuk menetapkan pengendalian yang baik jangka panjang pada kadar glukosa darah, dan Gymnema belum sepenuhnya dievaluasi sebagai alternatif yang aman atau efektif atau tambahan pada agen ini.

#        Dosis DdosSimak
Baca secara fonetik
Simak
Baca secara fonetik

Gymnema mungkin terstandar untuk 25% asam gymnemic. Ekstrak Asam etanolik yang  diendapkan dari gymnema, dinamai GS4, telah digunakan pada penelitian manusia. GS4 telah dipatenkan sebagai produk dari Probeta. Persiapan ini konon telah terstandard untuk dimiliki secara spesifik efek “pancrotropik” sebagai pengukuran dengan tes proprietary. Untuk diabetes tipe 1, dosisnya 200mg ekstrak GS4 yang dipakai secara oral du kali sehari dengan keadaan insulin di bawah rentang aman. Untuk diabetes tipe 2, dosisi 200 mg ekstrak GS4 dipakai secara oral dua kali sehari, juga untuk tipe 2 diabetes, 2 ml rebusan air (yang berisi 10 g daun kering bubuk per dL) yang diminum tiga kali sehari. Dosis dari insulin atau bersamaan dengan obat hypoglycemic lainnya membutuhkan penyesuaian di bawah pengawasan profesional perawatan kesehatan.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan obat
      Gymnema dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila pasien menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah. Pasien yang mengkonsumsi obat untuk diabetes melalui mulut atau insulin harus dipantau ketat oleh seorang profesional kesehatan yang berkualitas. Penyesuaian dosis obat mungkin diperlukan.
Gymnema dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Oleh karena itu, efek kenaikan dapat terjadi jika dikombinasi dengan obat yang rendah kolesterol seperti statin (HMGCoA inhibitor reduktase) seperti lovastatin (Mevacor ®) atau atorvastatin (Lipitor ®).
Gymnema mungkin memiliki efek aditif dengan obat penurunan berat badan.



b.      Interaksi dengan herbal atau suplemen
Gymnema dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang menurunkan gula darah. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
Gymnema dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Oleh karena itu, efek kenaikan dapat terjadi jika dikombinasi dengan herbal atau suplemen yang menurunkan kolesterol, seperti minyak ikan, bawang putih, guggul, atau niacin.
Penyerapan asam oleat (asam lemak) dapat dikurangi dengan Gymnema.
Gymnema mungkin memiliki efek aditif dengan herbal dan suplemen yang membantu dengan berat badan. Hal ini dapat berinteraksi dengan kromium, vitamin larut lemak, dan Garcinia.

#        Efek samping
      Selain menurunkan gula darah dan efek peningkatan obat anti diabetes, Gymnema, tidak ada efek samping yang signifikan yang dilaporkan dengan herbal dalam beberapa studi. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau gula darah rendah dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh seorang profesional kesehatan yang berkualitas, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan. Berdasarkan penelitian pada manusia dan hewan, Gymnema bisa menurunkan darah kadar kolesterol.
Gymnema tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui karena kurangnya informasi keamanan yang dapat diandalkan.





Holy Basil(Ocimum sanctum)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
http://herbal099.files.wordpress.com/2007/11/holy_basil.jpg             http://www.stherbproducts.com/magazine/wp-content/uploads/2010/08/tulsi_holy_basil-herb.jpg
#        Mekanisme Kerja
Mekanisme aksi dari kemangi dalam diabetes belum dimengerti dengan baik. Penelitian dari Kemangi menyarankan jika kemangi memiliki kandungan antioksidan yang kuat yang mungkin bermanfaat bagi diabetes.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektivan
Dua tipe utama dari basil yang memiliki hubungan yang erat, yaitu Ocinum basilium (sweet basil), yang mana menonjol di daerah italia dan makanan asia, dengan Ocinum sanctum (kemangi), yang merupakan tanaman suci di agama hindu. Penelitian pada hewan, mengindikasikan jika kemangi dapat memiliki efek dari hypoglycemic. Pembuktian klinek terbatas  mengidikasikan penurunan yang signifikan dalam tingkat gula darah puasa dan postprandial selama treatment dengan daun kemangi disndingkan dengan placebo. Penemuan ini menyarankan jika daun basil dapat digunakan sebagai diet terapi tambahan dan treatment pengobatan dari diabets melitus ringan hingga sedang. Ini belum jelas jika basil yang biasa dipakai untuk kuliner (O. Basilicum) akan memiliki efek yang sama.  

#        Dosis
Kandungan kimia dari minyak basil sangat bervariasi karena faktor yang banyak, seperti tanaman yang bervariasi, dan waktu panen. Ini memungkinkan jumlah beberapa varietas dalam efikasi pengobatan yang ditunjukkan dalam studi. Untuk diabetes, 2,5 g dari bubuk daun kemangi yang dikeringkan yang dimakna setiap pagi, ditambah 1 sendok teh dari ramuan yang diseduh dalam 1 cup air yang diminum tiga kali sehari.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan Obat
Asam ursolat dari kemangi dapat melindungi terhadap adriamisin-peroksidasi lipid diinduksi dari mikrosom hati dan jantung.
Kemangi dapat meningkatkan risiko pendarahan saat dikonsumsi  dengan obat yang meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa contoh termasuk aspirin, antikoagulan seperti warfarin (Coumadin ®) atau heparin, obat anti-platelet seperti clopidogrel (Plavix ®), dan non-steroid anti-inflamasi obat (OAINS), seperti ibuprofen (Motrin ®, Advil ®) atau naproxen (Naprosyn ®, Aleve ®).
Kemangi  dapat mengganggu cara tubuh memproses obat-obatan tertentu yang menggunakan "sitokrom P450" sistem enzim hati. Akibatnya, tingkat obat-obatan ini dapat meningkat dalam darah, dan berpotensi menyebabkan reaksi efek samping yang serius.
Kemangi dapat mengurangi (amnesickehilangan memoriefek) dari diazepam atau skopolamin. Kemangi dapat meningkatkan efek penenang pentobarbital. Gunakan hati-hati jika mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Kemangi dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah. Pasien mengunakan obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk seorang apoteker.
Perhatian disarankan pada pasien yang memakai statin, kemangi dapat mengurangi kadar lipid serum.
b.      Interaksi dengan Herbal & Diet Suplemen
Kemangi dapat meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang dipercaya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus dengan bawang putih dan saw palmetto.
Perhatian disarankan pada pasien yang memakai obat penurun kolesterol, seperti beras merah, sebagai kemangi dapat mengurangi kadar lipid serum.
Kemangi dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang menurunkan gula darah juga mungkin. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.

#        Efek Samping
Kemangi dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes (gula darah tinggi) atau hipoglikemia (gula darah rendah), dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. Kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh seorang profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk seorang apoteker, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, kemangi mungkin memiliki antispermatogenic (sperma pemblokiran) dan efek anti-kesuburan.
Kemangi dapat memperpanjang waktu perdarahan. Perhatian disarankan pada pasien dengan gangguan perdarahan atau mengambil obat yang dapat meningkatkan risiko perdarahan. Dosis penyesuaian mungkin diperlukan.
Kemangi tidak dianjurkan pada hamil menyusui wanita atau. Berdasarkan penggunaan tradisional, kemangi dapat merangsang kontraksi rahim.

Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (gula darah tinggi/ intoleransi glukosa)
jackfruit.jpg             http://toptropicals.com/pics/garden/05/22/2538.jpg

#        Mekanisme
Belum tersedia cukup bukti.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektifan
Penelitian knik preliminary telah dikaji efek dari daun nangka dan seluruh material tanaman memiliki toleransi terhadap glukosa. Peningkatan tercatat di toleransi glukosa pada subjek yang sehat dan pasien diabetes.

#        Dosis
Daun nangka dan eluruh materila tanaman diolah dengan dosis 20g/ kg oral ekuivalen.




#        Interaksi
a.      Interaksi dengan obat
Berbagai bagian tanaman nangka, termasuk kayu, kulit, daun, buah, dan biji-bijian, mungkin menunjukkan spektrum yang luas dari aktivitas antibakteri. Perhatian disarankan pada pasien yang memakai antibiotik karena efek aditif.
Biji nangka dapat meningkatkan resiko pendarahan ketika dikonsumsi dengan obat yang meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa contoh termasuk aspirin, antikoagulan seperti warfarin (Coumadin ®) atau heparin, obat anti-platelet seperti clopidogrel (Plavix ®), dan non-steroid anti-inflamasi obat (OAINS), seperti ibuprofen (Motrin ®, Advil ®) atau naproxen (Naprosyn ®, Aleve ®).
Daun Nangka dapat meningkatkan toleransi glukosa normal dan diabetes tipe 2 pasien. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat yang juga dapat mengubah gula darah.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, nangka dapat menghambat pertumbuhan Fusarium moniliforme dan Saccharomyces cerevisiae. Namun, ada data yang bertentangan mengenai aktivitas antijamur nangka. Perhatian disarankan pada pasien yang memakai agen antijamur karena efek aditif.
Nangka mungkin menunjukkan aktivitas penghambatan dengan efek cytopathic terhadap virus herpes simpleks 2, virus varicella zoster, dan cytomegalovirus.
Biji Nangka dapat menghambat libido, gairah seksual, kekuatan seksual, dan kinerja seksual (menginduksi ringan disfungsi ereksi) pada pria. Namun, biji nangka tidak berkhasiat untuk mengubah kompetensi ejakulasi dan kesuburan.
Nangka dan biji nangka mungkin memiliki immunostimulative efek. Gunakan hati-hati ketika mengambil Immunomodulators atau imunostimulan.

b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Nangka biji dapat meningkatkan risiko pendarahan saat diambil dengan herbal dan suplemen yang dipercaya untuk meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa kasus perdarahan telah dilaporkan dengan penggunaan Ginkgo biloba, dan kasus-kasus lebih sedikit dengan bawang putih dan melihat palmetto. Sejumlah agen lain secara teori dapat meningkatkan risiko pendarahan, walaupun ini belum terbukti dalam banyak kasus.
Daun Nangka dapat meningkatkan toleransi glukosa normal dan pasien diabetes tipe 2. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang dapat mengubah gula darah. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.

#        Efek samping
Nangka memiliki efek samping yang dilaporkan sedikit. Gunakan hati-hati pada pasien dengan alergi serbuk sari birch.
Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, nangka dapat meningkatkan koagulasi. Perhatian disarankan pada pasien dengan gangguan darah. Nangka juga dapat mengubah toleransi glukosa, dan pasien dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk apoteker, untuk memeriksa interaksi.
Biji nangka mungkin memiliki efek immunostimulative. Gunakan hati-hati pada pasien menggunakan terapi imunosupresi atau dengan transplantasi jaringan.
Nangka tidak dianjurkan pada hamil atau menyusui perempuan karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia. Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, biji nangka dapat menghambat libido, gairah seksual, kekuatan seksual, dan kinerja seksual (menyebabkan disfungsi ereksi ringan). Namun, biji nangka tidak muncul untuk mengubah kompetensi ejakulasi atau kesuburan.




Jamur maitake (Grifola frondosa)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)

grifola_frondosa.jpg   http://www.hlasek.com/foto/grifola_frondosa_a8135.jpg

#        Mekanisme Kerja
            Mekanisme dari maitake jamur terhadap diabetes belum diketahui dengan pasti, tetapi mungkin berhubungan dengan peningkatan sensitivitas insulin perifer.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektivan
            Studi pada beberapa hewan mendemonstasikan efek hypoglycemic dari ekstrak jamur maitake. Pada tikus resistensi insulin, ekstrak maitake yang larut air dikaitakn dengan penigkatan sensitivitas insulin periperal. Penurunan tingkat glukosa darah dan glucosuria dan pengingkatan tingakt serum insulin menemukan diet ekstrak maitake di tikus yang mengidap diabetes. Pembuktian pada manusia masih terbatas pada area ini.

#        Dosis
            Dosis dari jamur maitake untuk diabetes belum ditentukan.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan obat
            Berdasarkan penelitian pada hewan, maitake dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah juga mungkin. Pasien mengkonsumsi obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh seorang profesional kesehatan yang berkualitas. Penelitian pada hewan menunjukkan maitake yang dapat menurunkan tekanan darah. Orang mengkonsumsi obat untuk tekanan darah harus berhati-hati dan pertama harus membicarakan penggunaan maitake dengan profesional kesehatan yang berkualitas.
Gunakan dengan hati-hati jika mengambil obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, termasuk interferon, karena maitake dapat meningkatkan respon kekebalan tubuh. Maitake juga dapat meningkatkan efek antivirus atau obat anti-kanker.

b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Berdasarkan penelitian pada hewan, maitake dapat menurunkan kadar gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang gula darah mungkin juga lebih rendah. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian. Penelitian pada hewan menunjukkan maitake yang dapat menurunkan tekanan darah. Gunakan hati-hati ketika menggabungkan maitake dengan herbal yang dapat menurunkan tekanan darah.
Gunakan dengan hati-hati jika mengambil herbal atau suplemen yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena maitake dapat meningkatkan respon kekebalan tubuh. Maitake dapat meningkatkan efek herbal antivirus atau anti-kanker atau suplemen.



#        Efek samping
            Maitake belum diteliti secara menyeluruh pada manusia dan dampaknya tidak diketahui. Karena telah digunakan sebagai makanan, diperkirakan bahwa dosis rendah mungkin aman. Studi pada hewan menunjukkan bahwa hal itu dapat menurunkan tekanan darah. Namun, tidak ada informasi tentang efek-efek yang dilaporkan untuk manusia. Individu yang mengambil obat tekanan darah harus menggunakan hati-hati. Studi pada hewan melaporkan bahwa maitake dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, herbal, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa darah mungkin perlu dipantau oleh profesional kesehatan, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Sedikit yang diketahui tentang keamanan maitake dalam kehamilan dan menyusui dan karena itu penggunaannya sebagai suplemen tidak dapat direkomendasikan.

Milk Thistle (Silybum Marianum)  
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
http://www.floraphoto.com.au/images/Silybum%20marianum%202,%20Orange,%20NSW%20-%20processed.jpghttp://www.mdidea.com/products/herbextract/silymarin/silybum_marianum_seed.jpgsilybum_marianum_flowers__i2005e0276_disp.jpg

#        Mekanisme Kerja
Mekanisme antidiabetik dari milk thistle belum diketahui dengan pasti. Silymarin, komponen biologikal aktif dari milk thistle, diamati to membantu melindungi pankreas darikerusakan pada eksperimen terhadap tikus yang diinduksi diabetes melitus.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektivan
Pembuktian preliminari dari studi hewan menyarankan peran yang mungkindari silymarin dalam memngatur diabetes. Terbatasnya data manusia yang tersedia, dan keberadaanstudi yang fokus terhadapb treatment untuk diabetes tipe2 yang terikat dengan sirosis alkohol. Di tikus yang baru terpapar dengan cyclosporin, silybin tidak akan mempengaruhi tingkat glukosa, namun, sylibin dan cyclosporin memiliki efek aditif terhadap sekresi insulin. Menurut penelitian klinik terbatas, silymarin yang digunakan selama 1 tahun dapat mengurangi glukosa plasma puasa, HbA1c, dan tingkat insulin puasa pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 yang berkaitan dengan sirosis.

#        Dosis
Milk thistle dalam bentuk kapsul, obat yang terlarut dalam alkohol, dan bubuk standarnya memiliki 70%-80% silymarin. Sebagai tratment untuk tipe 1 diabetes yang terkait sirosis, silymarin (legalon) memiliki hasil yang positif ketika digunakan tiap harinya hingga 1 tahun dengan dosis 230 mg – 600 mg.
#        Interaksi
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa milk thistle dapat mengganggu cara tubuh proses obat-obatan tertentu dengan menggunakan sitokrom P450. Akibatnya, tingkat obat-obatan ini dapat ditingkatkan dalam darah, dan dapat menyebabkan efek meningkat atau reaksi yang merugikan. Banyak jenis obat mungkin akan terpengaruh. Secara teori, milk thistle dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah juga mungkin. Pasien mengambil obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh penyedia layanan kesehatan yang berkualitas.
Sebuah kemungkinan interaksi dengan fenitoin (Dilantin ®) telah dilaporkan dengan milk thistle. Namun, fakta tidak jelas. milk thistle telah dilaporkan untuk mencegah amiodarone toksisitas dalam studi hewan. Berdasarkan penelitian laboratorium dan hewan, milk thistle dapat meningkatkan efek dari kemoterapi obat seperti doxorubicin, cisplatin, dan carboplatin. Susu thistle dapat berinteraksi dengan agen hormon, alkohol, obat antiretroviral, atau indinivir.

#        Efek samping
Beberapa pasien dalam penelitian telah mengalami gangguan perut, sakit kepala, dan gatal-gatal. Ada laporan kehilangan nafsu makan, gas, mulas, diare, nyeri sendi, dan impotensi dengan menggunakan milk thustle. Satu orang mengalami berkeringat, mual, sakit perut, diare, muntah, kelemahan, dan pingsan setelah mengkonsumsi milk thistle. Reaksi ini mungkin karena reaksi alergi,
Secara teori, milk thistle dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia, dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh penyedia kesehatan, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Ekstrak milk thistle mungkin memiliki efek estrogenik, wanita dengan kondisi hormon sensitif harus menghindari milk thistle. Beberapa kondisi termasuk kanker payudara, rahim, dan kanker ovarium, endometriosis, dan fibroid rahim. Ekstrak biji milk thistle umumnya lebih tidak diketahui memiliki efek estrogenik.
Eksaserbasi hemochromatosis telah dikaitkan dengan konsumsi milk thistle.
Milk thistle telah digunakan historis untuk meningkatkan aliran ASI, dan dua studi singkat milk thistle pada wanita hamil dilaporkan tidak ada efek samping. Namun, tidak ada cukup bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan milk thistle aman selama kehamilan atau menyusui saat ini.

Myrcia (Myrcia spp.)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes tipe 2)

Myrica-californica.jpg    http://lh3.ggpht.com/_etykhaQHssA/SDtiR7FJcTE/AAAAAAAACeo/NFKNpwiQ-3A/s144-c/MyrciaSp02.jpg

#        Mekanisme Kerja
Myria telah tercatat untuk mengurangi pengabsorpsian glukosa dalam usus. Lalu, bagian daun dari spesies, myrcia multiflora DC, ditemukan untuk menghalangi aldose reuktase dan alpha-glucosidase.

#        Bukti Ilmiah tentang keefektivan
Myrcia telah digunakan secara tradisional oleh orang-orang pribumi di bagian hutan hujan brazil untuk mencegah diabetes, dan Myrica uniflora telah dipamerkan sebagai komponen antidiabetik pada studi terhadap hewan. Studi klinik terbatas menginvestigasi efek hypoglicemic dari myria unifloa pada orang yang normal dan pasien dengan tipe 2 diabetes, tetapi juga menemukan tidak ada perubahan klinik. Penelitian lainnya menggarasikan untuk menerima penemuan ini.

#        Dosis
Secara tradisional, 1 cup dari daun Myria infusi dua atau tiga kali per hari bersamaan dengan makanan, atau 1 -2 bubuk daun di dalam tablets atau kapsul, untuk pencegahan Diabetes. Infusi dari 3 daun Myrcia setiap hari selam 56 hari pada penelitian manusia, tetapi tidak ada keuntungan klinik yang terobservasi sebagai obat diabetes.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan obat
Myrcia dapat berinteraksi dengan amiodarone baik menyebabkan peningkatan atau penurunan efek hipotiroid.  Myrcia dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan obat-obat yang menurunkan gula darah juga mungkin. Pasien menggunakan obat oral untuk diabetes atau insulin harus dipantau ketat oleh profesional kesehatan yang berkualitas.

Myrcia dapat mengubah aktivitas agen penurun tekanan darah lainnya. Myrcia dapat meningkatkan efek obat yang digunakan untuk hipertiroidisme menyebabkan hipotiroidisme. Karena dampak terhadap hormon tiroid, pasien yang mulai menggunakan myrcia mungkin memerlukan penyesuaian dosis pada obat-obatan yang ada karena perubahan dalam metabolisme.
b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Myrcia dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang menurunkan gula darah juga mungkin  Myrcia dapat meningkatkan efek dari herbal dan suplemen digunakan untuk hipertiroidisme menyebabkan hipotiroidisme.



#        Efek samping
            Tidak ada laporan yang tersedia saat ini menggambarkan dampak dari myrcia. Pusing, mengantuk, perut kembung, ketidaknyamanan perut, kembung, diare, dan mual adalah efek samping yang mungkin.
Myrcia telah digunakan untuk hipertensi (tekanan darah tinggi). Secara teoritis, dapat menyebabkan hipotensi (tekanan darah rendah) pada beberapa pasien. Gunakan myrcia hati-hati pada pasien yang memakai obat tekanan darah dan pada pasien dengan tekanan darah rendah.
Myrcia dapat menurunkan tingkat gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia, dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, herbal, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah.
Pasien mungkin mengalami hipotiroidisme dengan myrcia. Gunakan myrcia hati-hati pada pasien yang memakai obat untuk hipertiroidisme. Berdasarkan aktivitas serupa untuk beberapa obat anti-tiroid, myrcia dapat menyebabkan agranulositosis (gangguan darah akut), menggigil, demam, dan hilangnya rasa.

Myrcia tidak dianjurkan pada hamil dan menyusui perempuan. Myrcia dapat mempengaruhi kadar gula darah dan fungsi tiroid. Diabetes yang tidak terkendali atau disfungsi tiroid selama kehamilan dapat menyebabkan perkembangan janin yang abnormal.








Nopal (Opuntia spp)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)

nopal.jpg           http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRFrmZjaRoJF01el1Iqd-qEvwsP5sUZ0FvsB7SoCPgK9UWTnLI&t=1&usg=__FDbKEVbS0evG4sT80ODLESzSKIM=
#        Mekanisme Kerja
            Mekanisme antidiabetes dari nopal belum diketahui dengan baik. Ini menampakkan lamanya penyerapan karbohirat dan mengurangi peningkatan postprandial dalam glukosa darah dan serum insulin.

#        Bukti Ilmiah tentang Keefektivan
            Studi klinik dan pada hewan menampilkan jika nopal dapat mengurangi tingkat glukosa darah dalam diabetes. Penelitian klinik preeliminary menunjukkan kaktus pear berduri dapat mengurangi tingkat glukosa darah dalam pasien dengan tipe 2 diabetes. Dosis single dapat mengurangi tingkat glukosa darah dengan 17%-46% di beberapa pasien. Sejauh ini hanya streptacantha spesies Opuntia tampaknya bermanfaat. Saat ini jelas apakah penggunaan sehari-hari bisa diperpanjang konsistensinya agar dapat lebih rendah kadar glukosa darah dan menurunkan tingkat Hb A1C. Kualitas studi yang tersedia rendah. penulis yang sama telah melakukan sebagian besar studi yang tersedia, dengan tidak adanya penelitian independen dirancang dengan baik menyebabkan kurangnya bukti kurang.


#        Dosis
Untuk diabetes, btang opuntia streptacantha panggang (up to 500 g) digunakan pada dosis akut. Dosis 10.1 g dari ekstrak batang nopal juga digunakan pada dosis akut setelah beban glukosa.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan obat
      Ketika dicampur dengan air atau cairan lainnya, nopal akan berbentuk gel. Penggunaan melalui mulut dapat memblokir penyerapan obat, suplemen lain, dan nutrisi dari makanan yang diambil pada waktu yang sama. Secara tradisional, pasien disarankan untuk tidak makan atau minum obat dalam waktu dua jam nopal dikonsumsi melalui oral.
Nopal dapat bertindak sebagai penyerap asam. Gunakan hati-hati dengan obat-obat anti-ulkus. Penggunaan nopal dan kloropropamida bersamaan dapat meningkatkan efek hipoglikemik (menurunkan gula darah) dan tingkat insulin pada pasien dengan diabetes tipe 2.  Nopal dosis besar dapat menyebabkan efek buruk pada hati dan limpa.
Nopal dapat menurunkan lipid (lemak) dalam darah. Gunakan hati-hati pada pasien yang memakai obat penurun kolesterol karena efek aditif mungkin. Meskipun tidak dipelajari dengan baik pada manusia, nopal juga dapat berinteraksi dengan agen tiroid.
b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Nopal dosis besar dapat menyebabkan efek buruk pada hati dan limpa. Gunakan hati-hati dengan herbal dan suplemen yang mungkin memiliki efek yang sama. Nopal dapat menurunkan lipid (lemak) dalam darah. Gunakan hati-hati dengan herbal dan suplemen menurunkan kolesterolkarena efek aditif.


#        Efek samping
o   Nopal kemungkinan aman bila digunakan dalam jumlah makanan, seperti nopal ini biasa terjadi pada masakan Amerika Meksiko dan barat daya. Efek samping yang berhubungan dengan nopal mungkin termasuk diare ringan, mual, kepenuhan perut, sakit kepala, dan peningkatan volume tinja dan frekuensi.
o   Gunakan hati-hati pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia (gula darah rendah), kolesterol tinggi, tekanan darah rendah, atau disfungsi tiroid.
o   Gunakan hati-hati pada individu dengan rhinitis atau asma, sebagai nopal bisa memperburuk gejala.
o   Hindari pada pasien dengan imunosupresi, nopal dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
o   Hindari pada pasien dengan gangguan fungsi hati, nopal dapat meningkatkan toksisitas hati.
o   Nopal tidak dianjurkan pada hamil atau menyusui perempuan karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia.

Onion (Allium cepa)
Grade C: Belum Jelas atau pembuktian ilmiah masih rancu (diabetes)
Allium_cepa.jpg          Illustration_Allium_schoenoprasum0.jpg


#        Mekanisme kerja
            Aksi antidiabetik dari bawang merah belum diketahui dengan baik, tetapi hasil dari inaktivasi group thiol, yang mana mungkin termasuk kerusakan insulin. Bawang merah mungkin menstiulasi efek dari kegunaan glukosa dan enzim superoksida antioksidan dismutase dan katalase.

#        Bukti Ilmiah tentang Keeffektivan
            Bawang secara eksperimental tercatat memiliki bagian potensial antidabetik. Persilangan perbandingan studi pada 20 pasien diabetes rawat jalan memiliki pengkajian efek dari diet yang berupa bawang merah atau kacang hijau pada gejala diabetes (Hypercholesterolemia, serum insulin). Sepuluh pasien mengkonsumsi diet yang spesifik (68% cal carbohydrate, 20% cal fat, 12% cal protein) ditambah 20 g dari bawang merah segar tiga kali sehari atau 200 g dari kacang hijau tiga kali sehari pada minggu pertama, lalu diet mandiri pada minggu kedua. Sepuluh pasien lainnya menerima diet secara mandiri pada minggu pertama, lalu bawang merah atau kacang hijau pada minggu kedua. Kelompok bawang merah memiliki penurunan gula darah secara signifikan, namun, tidak ada perubahan di tingkat lipid darah meskipun dengan adanya diet ini.

#        Dosis
Bawang merah segar (20 g) dikonsumsi selam tiga kali sehari untuk klien diabetes pada studi klinik. Penurunan gula darah yang signifikan telah terobservasi.

#        Interaksi
Tidak ada studi tentang interaksi bawang dan obat-obatan konvensional. Namun, mengingat penggunaan panjang dan luas dari bawang merah sebagai sayuran, interaksi yang serius tidak mungkin muncul.

#        Efek samping
        Meskipun tidak ada reaksi alergi terhadap umbi bawang merah dilaporkan, beberapa orang ruam alergi setelah memegang daun-daun tanaman. Selain itu, partikel daun bawang yang tertiup angin membuat iritasi mata.


Pycnogenol (Pinus pinaster subsp. Atlantica)
Grade C: belum jelas

#        Mekanisme kerja
Mekanisme kerja pynogenol dalam diabetes dan mikroangiopathy diabetes tidak begitu dipahami tetapi mungkin berhubungan dengan efek antioksidan. Penurunan aktivitas retinal gamma-glutamyltranferaseI (GGT) dalam diabetes telah dinyatakan normal dari pycnogenol atau dalam kombinasi pycnogenol dengan beta-karoten. Pengobatan dengan pycnogenol dan lemak alpha-lipoic atau kombinasi penurunan aktivitas dari glutathione peroxidase meningkatkan aktivitas dari superoxida dismutase dalam retina diabetes yang telah dibuktikan dari pycnogenol atau dalam kombinasi pycnogenol dengan beta-karoten.



#        Bukti ilmiah
Pycnogenol  merupakan tambahan untuk pengobatan yang mungkin akan menurunkan kadar glukosa dan HbA1c dan meningkatkan fungsi endothelium pada pasien yang menderita diabetes tipe 2. Penambahan pycnogenol akan memperbaiki  gejala-gejala yang timbul berhubungan dengan mikroangiopati pada pasien yang menderita diabetes tipe 2. Setelah 4 minggu, mikro sirkulasi dan evaluasi klinik  menunjukkan penurunan yang progresif  pada kulit kaki yang berubah terus-menerus dan secara signifikan memperbaiki vena arteriolar. Penggunaan pycnogenol juga dianjurkan untuk mencegah ulserasi pada diabetes dengan mengontrol level dari mikroangiopathi.

#        Dosis
Pygnogenol dengan dosis 50 sampai 200 mg setiap hari selama 2-13 minggu akan menunjukkan penurunan glukosa dalam darah dan HbA1c pada pasien yang menderita diabetes tipe 2. Untuk diabetes mikroangiopathi digunakan dosis 50 mg pycnogenol dan meminumnya 3 kali sehari selama 4 minggu.


Semanggi Merah (Trifoliunm pretense)
Grade C: belum jelas fakta  ilmiah mengobati diabetes
http://www.sciencedaily.com/images/2009/02/090212093646-large.jpg        http://www.medunica.info/images/kartinkiZIK/89.jpg
#        Mekanisme Kerja
Semanggi merah seperti kedelai merupakan tumbuhan polong-polongan dan mengandung phitoestrogen seperti tanaman dasar yang strukturnya sama seperti estradiol. Phytoestrogen dapat mengikat reseptor estrogen menjadi teman atau musuh. Mekanisme yang benar dari semanggi merah dalam pengobatan diabetes tidak begitu dipahami.

#        Bukti ilmiah
Peneliti yang terbatas jumlahnya sulit untuk menemukan kegunaan semanggi merah dalam mengobati penyakit diabetes. Bagaimanapun, fakta-fakta menganjurkan bahwa kombinasi dengan protein dalam kacang kedelai dan isovlavones yang terkandung dalam semanggi merah akan dapat memberikan efek positif dalam pengontrolan penyakit diabetes.  Seorang murid melaporkan penurunan hormone insulin, dan insulin resisten, HbA1c, menggunakan 30 gr protein kacang kedelai ditambah 132 mg isovlavones. Walaupun semanggi merah dan kedelai menghasilkan isoflavone, namun, kacang kedelai lebih memberikan manfaat yang lebih banyak pada penderita diabetes.

#        Dosis
Dosis untuk diabetes bermacam-macam karena isoflvones mempunyai sediaan yang beragam pula. Dosis yang biasanya digunakan ialah 30 g kacang kedelai ditambah 132 mg isoflavones, yang hasilnya ialah penurunan insulin, resisten insulin, and HbA1c.





Ragi beras  (Monascus purpureus)
Grade C: belum jelas fakta  ilmiah mengobati diabetes
http://www.elements4health.com/images/stories/food/red-yeast-rice.jpg       http://www.dedari.web.id/wp-content/uploads/2010/06/angkak.jpg

Ragi beras berasal dari Monascus purpureus yang mengandung beras, dimana ciri khasnya terkandung dari jenis beras berhubungan dengan makanan yang berasal dari Negara-negara Asia. Monascus purpureus memproduksi beberapa gabungan kolektif monacolins, yang mengandungan zat kimia yang menghalangi sistesis kolesterol. Salah satu dari jenis monacolins ialah monacolins K, yang berpotensi menghalangi penurunan hydroximethylglutaryl co A (HMG-CoA). Hydroximethylglutaryl co A (HMG-CoA) merupakan enzim yang dikeluarkan oleh hati dan bertanggung jawab untuk memproduksikan kolesterol. 









Rumput Laut
Grade C: belum terbukti secara ilmiah dalam pengobatan hyperglycemia, dan diabetes)
   
#        Mekanisme dari tindakan
Mekanisme anti diabetes dari rumput laut belum begitu jelas, namun dapat diketahui adanya polisakarida dalam kandung kemih. Polisakarida dalam kandung kemih akan menurunkan glukosa dalam darah karena ada hormogylcemic pada selada. Efeknya akan bergantung pada dosis yang digunakan.

#        Dosis
Kandung kemih memproduksi beberapa jenis iodine, walaupun hal ini belum tersebar luas tapi sudah sesuai dengan standar yang ada. Keefektifan dosis dalam kandung kemih belum dapat ditentukan.





Spirulina (Arthrospira)
Grade C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
http://1.bp.blogspot.com/_uRwn1Q0GLlY/TJIhsgGG0TI/AAAAAAAAA28/w0WDyMTdsdo/s1600/spirulina.jpg     

#        Mekanisme Kerja
Efek hypoglycemic dari spirulina akan menyebabkan menurunnya regulasi dari nikotinamida adenide dinucleotid phosphate oxidase (NADPH) dan NADH, yang mana berhubungan dengan metabolism lemak. Meningkatnya aktivitas spirulina menganjurkan bahwa peningkatan glukosa dalam kadar yang sangat baik.

#        Bukti Ilmiah
Pasien dengan diabetes tipe 2 dapat menggunakan pengobatan oral spirulina yang bermanfaat dalam peningkatan gula darah. Pasien dapat meminum suplemen dengan 2g spirulina setiap hari, satu tablet spirulina saat makan siang dan satu tablet spirulina saat makan malam dalam jangka waktu 2 bulan.

#        Dosis
Dosisnya ialah 2 g spirulina (multinal) yang diminum dalam jangka waktu 2 bulan. Hal ini dapat mengurangi kecepatan kenaikan gula darah dengan pasien diabetes tipe 2.

Stevia (Stevia rebaudiana)
Grade B: terbukti secara ilmiah (hyperglycemic)
http://www.henriettesherbal.com/files/images/photos/s/st/d04_2151_stevia-rebaudiana.jpg       http://javaagro.com/wp-content/uploads/2010/05/stevia.jpg
#        Mekanisme Kerja                                                             
            Ekstrak stevia rebaudiana digunakan sebagai bahan pemanis atau bahan suplemen makanan. Kandungannya ialah terdapat stevioside atau rebauside A. 250 kali lebih manis dari sukrosa. Dalam sukrosa jug terkandun non-kalori dan non-karsinogen. Steviosida merupakan tanaman alami glycoside dari S. rebaudiana telah dijual sebagai bahan pemanis non kalori di jepang selama lebih dari 20 tahun. Tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan pemanis yang menguntungkan dijual dalam bentuk makanan dan minuman.
            Stevia juga mempunyai manfaat lain dalam mengibati anti diabetes. Mekanisme yang bervariasi telah menunjukkannya. Stevioside telah menunjukkan bahwa level glukosa dalam darah teregulasi dengan meningkatnya sekeresi insulin dan memberi manfaat dari insulin tersebut, serta efek lainnya ialah mengurangi gluceneogenesis secara langsung.
#        Bukti ilmiah
Stevia telah digunakan dalam mengobati diabetes di America Selatan, peneliti hewan telah menemukan hasilnya. Terdapat beberapa bukti bahwa stevioside menambah glukosa plasma dalam tubuh hewan. Stevia telah menunjukkan pengurangan postprandial glukosa dalan level 18 % pada diabetes tipe 2.

#        Dosis
Stevioside (1 g dengan daging) menunjukkan efek antihyperglycemic pada pasien diabetes tipe 2. Aqueos ekstrak dalam daun stevia (5 g) dalam jarak 6 jal untuk 3 hari penambahan toleransi glukosa dan pengurangan tanda-tanda plasma glukosa.

#        Interaksi
a.      Interaksi dengan Obat

Stevia dapat menurunkan kadar gula darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia (gula darah rendah), dan pada mereka mengkonsumsi narkoba yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh penyedia kesehatan, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Berdasarkan pengamatan klinis pada manusia, stevioside dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Perhatian disarankan pada pasien yang memakai obat penurun tekanan darah.
Meskipun tidak baik diteliti, stevia juga dapat berinteraksi dengan monoketocholate (zat yang dapat mempengaruhi kadar glukosa dan lipid), diuretik (obat yang meningkatkan aliran air seni), semut-peradangan, agen anti-kanker, atau agen hypocalcemic. Perhatian disarankan.
Steviol merupakan vasodilator (obat yang menyebabkan pembuluh darah membesar atau memperluas). Perhatian disarankan ketika menggunakan Stevia dengan vasodilator lain. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualitas, termasuk apoteker, sebelum menggabungkan terapi.
Verapamil merupakan antagonis kalsium dan mungkin menunjukkan efek aditif dengan stevioside. Dalam sebuah studi hewan, verapamil cenderung meningkatkan (ginjal) ginjal dan efek sistemik stevioside. Perhatian disarankan.
Stevia telah digunakan sebagai metode pengendalian kelahiran di beberapa negara. Namun, penggunaannya sebagai metode pengendalian kelahiran tidak jelas dan hati-hati disarankan.

b.      Interaksi dengan Herbal dan Suplemen Diet
Stevia dapat menurunkan kadar gula darah. Perhatian dianjurkan bila menggunakan herbal atau suplemen yang gula darah mungkin juga lebih rendah. kadar glukosa darah mungkin membutuhkan pemantauan, dan dosis mungkin perlu penyesuaian.
Stevioside dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Perhatian disarankan pada pasien yang memakai menurunkan tekanan darah herbal dan suplemen.

#        Efek samping
Stevioside dapat menurunkan kadar glukosa darah. Perhatian disarankan pada pasien dengan diabetes atau hipoglikemia (gula darah rendah), dan pada mereka mengkonsumsi narkoba, jamu, atau suplemen yang mempengaruhi gula darah. kadar glukosa serum mungkin perlu dipantau oleh penyedia kesehatan, dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan.
Mialgia (nyeri otot), lemah otot, pusing, astenia (kehilangan kekuatan), mual, dan kepenuhan perut telah dilaporkan setelah mengambil stevioside. Efek ini diselesaikan setelah minggu pertama pengobatan. Stevia juga dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien dengan tekanan darah tinggi. Gunakan hati-hati pada pasien dengan hipotensi (tekanan darah rendah) atau menggunakan obat hipotensi sejak penelitian pada manusia dan berbagai hewan telah menunjukkan bahwa stevioside secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Dosis yang lebih tinggi stevia dapat mempengaruhi aktivitas ginjal dan perfusi, ekskresi natrium, dan aliran kemih. Hindari menggunakan stevia terapi pada pasien dengan fungsi ginjal terganggu atau penyakit ginjal lainnya sampai data keselamatan manusia tersedia.
Stevia tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui karena kurangnya bukti ilmiah yang tersedia.


Tea (Camellia sinensis)
Grade C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
http://www.henriettesherbal.com/files/images/photos/p03/camellia-sinensis-1.jpg      http://www.ces.ncsu.edu/johnston/homehort2/teacamelliasinensis

#        Mekanisme Kerja
Teh mengandung antioxidant antara lain epigallocated gallate (EGCG) dari tea hijau. Hal ini akan memberikan manfaat untuk mengurangi efek risiko diabetes oleh berkurangnya resistensi insulin dan metabolisme insulin.
#        Bukti ilmiah
Keefektifan menggunakan teh sangat berbeda dengan obat lainnya. Penggunakan teh berhubungan dengan kafein yang terkandung di dalamnya (kafein terdapat dalam kopi dan teh). Peningkatan glukosa dalam darah akan terjadi apabila menggunakan kafein dalam kadar yang rendah (200mg). Berdasarkan insiden yang terjadi di finlandia, meningkatnya penderita diabetes mellitus juga meningkatnya orang yang mengonsumsi kafein. Hipotesis kejadian tersebut ialah kopi dapat menjadi faktor pemicu penyakit diabetes karena efek ketergantungan. Bagaimanapun, penelitian lain dari jepang menganjurkan mengkonsumsi 6 gelas teh hijau dapat mengurangi risiko penderita diabetes.
#        Dosis
Dosis tea hijau untuk mencegah penyakit diabetes .

White horehound (Marrubium vulgare)
Tingkat C: belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam pengobatan diabetes
Marrubium vulgare - Horehound, White Horehound       Marrubium vulgare - Horehound, White Horehound

#        Mekanisme Kerja
Belum terdapat bukti dalam manfaatnya.

#        Bukti ilmiah
White horehound telah digunakan dalam pengobatan tradisional mexico dalam mengobati diabetes mellitus. Penelitian pada hewan, white horehound dapat mengurangi hyperglycemia.

#        Dosis
Nilai maksimum rata-rata konsentrasi dari white horehound dalam permen sekitar 0,073%.


2.3 Terapi tambahan dalam pengobatan diabetes

Kerusakan dari akibat dari hyperglycemia merupakan bagian tersendiri dalam komplikasi makrovaskular (penyakit arteri koronaria, penyakit peripheral arteri, dan stroke) dan mikrovaskular komplikasi (diabertes, nephropathy, neuropathy). Perawatan akan semakin fokus dalam mengurangi gejala dari hyperglycemia dan mengurangi komplikasinya. Memelihara glukosa darah agar tetap normal dapat mengurangi risiko yang akan terjadi. Tambahan produk alami dan integratif terapi dapat bermanfaat.
Kadar glukosa tinggi dapat memberi dampak sensitive pada mata, dalam diabetes menghasilkan retinopathy. Terdapat darah di dalam retina mata. Penelitian awal menggunakan oligomeric proanthocyanidins dan berbagai jenis produksi endotelon telah menunjukkan kegunaannya dengan menghentikan penyebaran penyakit tersebut. Bukti pertama juga menganjurkan injeksi dari puerarinakan mengurangi viscosity darah, meningkatkan mikro sirkulasi, dan bermanfaat dalam diabetes retinopathy.
1.      Diabetes retinopathy menyebabkan rusaknya ginjal dan komplikasi lain dalam diabetes menyebabkan tidak terkontrolnya kadar tinggi glukosa dalam darah. Pengobatan herbal menggunakan pengobatan tradisi china (TCM) dan akupuntur akan menambah konvensional dalam pengobatan barat untuk hasil yang lebih baik dalam pengobatan diabetes.
2.      Diabetes retinopathy atau kerusakan saraf merupakan komplikasi lain dalam diabetes yang terjadi ketika level gula darah kelebihan dalam tubuh sehingga merusak dinding kapiler. Beberapa klinik mencoba mengatur gamma-linolenic acid (GLA) dalam pasien diabetes dengan gejala neuropathy. Maka hasil yang didapatkan ialah GLA akan memperbaiki. Ginkgo dapat juga merupakan pilhan dapat pengobatan diabetes retinopathy.
3.      Diabetes dapat juga menambah risiko masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koronaria dengan tonsillitis, stroke, ateroskleresis, dan hipertensi.
4.      Lemak menjadi abnormal menjadi efek yang disebabkan oleh penyakit diabetes. Hal ini merupakan komplikasi dari aterosklerosis.
5.      Fisioterapi akan bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah pada remaja dan orang dewasa dengan buruk mengontrol diabetes tipe 1. Khususny jika kadar gula dalam darah menjadi depresi.
6.      Supplement diyakini dapat menambah manfaat dengan pasien diabetes. Chromium telah dipelajari dari abnormal gula darah dalam pasien diabetes tipe1 dan 2.







2.4 Terapi herbal dengan bukti yang belum jelas/ negative

Bawang putih (Allium sativum)                
Grade D: Bukti ilmiah yang masih kurang jelas dalam mengobati diabetes tipe 2
http://www.snowmountaingarlic.com/SMG%20garlic.JPG             http://www.toxicopoeia.com/botany/plants/image/Allium%20Sativum.jpg

Penelitian pada hewan melaporkan bahwa bawang putih akan menurunkan konsentrasi glukosa dalam darah dan meningkatkan sekresi insulin. Bagaimanapun, banyak orang mencoba untuk mendemonstrasikan efek oral bawang putih dalam mengontrol glycemic baik pada pasien diabetes maupun non-diabetes. Banyak studi mencoba menggukan bawang putih dalam pengobatan diabetes tipe 2.







Safflower (Carthamus tinctorius)
Grade D: Bukti ilmiah yang masih kurang jelas dalam mengobati gnanguan
metabolism glukosa.
   http://www.np-d.com/images/Carthamus%20tinctorius.jpg           http://farm2.static.flickr.com/1283/1090861149_3dd99a0aa6.jpg  

Minyak safflower bermanfaat dalam diabetes, kemungkinan karena efek antidioxidan. Klinik menganjurkan bahwa minyak safflower dapat memberikan efek metabolisme glukosa yang negatif. Glukosa dalam darah akan meningkat dengan cepat sekitar 11%sejak minyak safflower di suplementasikan dengan baseline.











2.5 Terapi herbal dengan bukti yang terbatas

African Wild Potato (Hypoxis hemerocallidea)

http://images.bidorbuy.co.za/user_images/651/390651_090304130903_Hypoxis_hemerocallidea2.jpg          http://www.pacificbulbsociety.org/pbswiki/files/Hypoxis/Hypoxis_hemerocallidea_detail_CM.jpg

Ekstrak dari African Wild Potato membantu mengurangi kadar glukosa dalam darah. Mekanisme African Wild Potato masih belum jelas.

Agrimony (Agrimony spp.)
  
Berdasarkan penelitian yang ada, Agrimony diberikan pada hewan dan memberikan efek insulin dan akan membantu mengurangi efek hyperglycemia.

Andrographis (Andrographis paniculata) 
 

Berdasarkan penelitian yang diberikan pada hewan bahwa air dari ekstrak Andrographis paniculata dapat mencegah hyperglycemia. Meningkatnya metabolisme glukosa telah dilaporkan dengan andrographis.

Bilberry (Vaccinium myrtillus)

Bilberry merupakan pengobatan tradisional untuk mengobati diabetes, sering dibuat dalam bentuk teh melalui daun Bilberry. Berdasarkan penelitian yang diberikan pada hewan menganjurkan bahwa daun bilberry mempunyai manfaat dalam pengobatan diabetes.

Juniper (Juniper communis)
Efek dari juniper ialah meningkatkan penyerapan glukosa dalam darah.

Sage (Salvia officinalis)
          
            Penelitian pada  hewan efek dari Sage yaitu berasal dari metformin. Sage berguna untuk pencegahan dan pengobatan dari diabetes tipe 2.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengobatan herbal adalah pengobatan yang paling tua sepanjang sejarah kehidupan manusia. Setiap tempat kebudayaan memiliki pengetahuan tentang herbal yang berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman tuurun-temurun dan cara mereka mengamati hewan yang memanfaatkan tanaman tersebut dengan metode coba-coba (trial and error). Orang jaman dahulu menggunakan berbagai tanaman yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai obat.
Saat ini terapi herbal juga digunakan sebagai alternative dalam pengobatan Diabetes Mellitus. Tanaman herbal yang sering digunakan antara lain, Alfalfa (Medicago Sativa), Aloe (Aloe vera), Ashwagandha (Withania somnifera), Astragalus (Astragalus membranaceus), Bitter Melon (Momordica charantia), Fenugreek (Trigonella foenum-graecum), Fig (Ficus Carica), Flax ( Linum usitatissimum)
Meski memiliki berbagai macam kelebihan, dalam terapi herbal secara prinsip dasar harus disadari bahwa terapi herbal ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh secara alami, dengan membiarkan tubuh bekerja sendiri dalam memelihara kesehatannya. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengharapkan ramuan/ obat herbal akan mengusir semua gejala penyakit dengan cepat. Karena pengobatan ini lebih diarahkan untuk mendukung kerja sistem tubuh agar berfungsi dengan baik sehingga akan mampu mengatasi sendiri gangguan penyakit yang dialami.






DAFTAR PUSTAKA


http://www.homeremediesweb.com/alfalfa_health_benefits.php (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.viable-herbal.com/singles/herbs/s113.htm (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.amaxnutrasource.com/specsheet/bittermelon.html (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.tropilab.com/bittermelonticture.html (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)
http://www.rain-tree.com/bittermelon-tech.pdf (diunduh pada tanggal 1 Oktober 2010)


1 komentar:

  1. Hey I have read your article and that helped me to write my article about rhinoplasty nyc you must have a check on my article.

    BalasHapus