Rabu, 16 Mei 2012

sistem penghantaran obat


Solubility

                Keberhasilan penghantaran produk farmasi adalah hal yang perlu untuk mencapai hasil terapi yang diinginkan.

                Formulasi yang optimal tidak hanya menjamin obat akan tampil secara klinis tetapi terjamin secara produksi, teknis pemindahan secara efisien dan stabilitas optimal.

Uji Pra-formulasi

Sebuah program uji pra-formulasi dibuat khusus berdasarkan komposisi dan diharapkan pelepasan dari kandidat obat.

Uji fisikokimia:
Berdasarkan kelarutan senyawa dan stabilitas menjelaskan ruang lingkup yang luas  dari kondisi kritis untuk  mengidentifikasi strategi formulasi terbaik pada senyawa tertentu.

Pengembangan Formulasi

Setiap formulasi adalah unik, sebagaimana setiap kandidat obat adalah unik.
Strategi formulasi adalah hasil analisis seksama dari data laporan pra-formulasi, rancangan proses produksi, beberapa permasalahan yang sesuai dengan pasien dan tujuan penting perusahaan.

Suatu kandidat obat yang ada secara spesifik berlawanan seperti bioavailabilitas rendah, kelarutan dan/atau permeabilitas kurang dan stabilitas fisik rendah.

Pengembangan formulasi dapat menolong dalam mengatasi banyak permasalahan itu.

Pelaksanaan dari strategi formulasi memerlukan sebuah cara berpikir yang logis, menggiring data mendekati:

-          Evaluasi stabilitas dan kelarutan pra-formulasi,
-          Pemeriksaan lengkap zat tambahan,
-          Optimalisasi dan penyelesaian formulasi.


Absorpsi obat dari jalur Gastrointestinal

Solubiliti:
Sebuah bahan obat dianggap sangat mudah larut ketika dosis paling tinggi larut dalam 250 air atau kurang antara pH antara 1-7,5.
Perkiraan volume  250 ml diperoleh dari studi protocol khas BE yang menentukan pemberian produk obat pada volunteer manusia yang berpuasa dengan minum segelas air (sekitar 8 ons).

Disolusi:
Produk obat dianggap larut dengan cepat ketika tidak kurang dari 85%  sejumlah bahan obat dari etiket larut dalam 30 menit, menggunakan (USP) alat 1 pada 100 rpm (atau alat 2 pada 50 rpm) dalam volume 900 ml atau kurang di setiap media berikut:
(1)  0,1 N HCl atau menyerupai cairan lambung (USP) tanpa enzim
(2)  pH buffer 4,5
(3)  pH buffer 6,8 atau menyerupai cairan intestinal (USP) tanpa enzim


Pengembangan Formulasi:

-          Memperkenalkan variasi dalam beberapa sifat kimia obat seperti pembentukan garam, ester, atau kompleks.
-          Modifikasi dari keadaan fisik obat seperti preparat bentuk Kristal yang berbeda atau reduksi ukuran partikel untuk meningkatkan luas permukaan yang efektif.
-          Mengubah tipe bentuk sediaan
-          Optimalisasi tipe dan sejumlah adjuvants dalam formulasi seperti diluents, binder, disintegrant dan lubricant.
-          Mempelajari factor-faktor yang melekat pada proses produksi dari bentuk sediaan seperti metode granulasi, daya pemadatan untuk tablet, kelembapan dan pengaturan suhu dalam kondisi area produksi dan tempat penyimpanan.


Jalan untuk meningkatkan kelarutan:
-          Dispersi padat
-          Nanokristal/nanopartikel
-          Micel polimer
-          System self-emulsifying
-          Formulasi semisolid (cairan dalam kapsul gelatin yg keras)


DISOLUSI

Persamaan Noyes-whitney (permukaan rata)

dM/dt  = DAK (C1 - C2) / h

Keterangan:
M = jumlah obat (material) terlarut (biasanya mg atau mmol)
t = waktu (seconds)
D = koefisien difusi obat (cm2.s)
A = luas permukaan membrane (cm2)
K = koefisien partisi minyak/air
h = tebal lapisan zat cair
C1 – C2 = gradient konsentrasi dimana C1 adalah konsentrasi obat pada donor side membrane dan C2 dalah konsentrasi obat dalam membrane  side reseptor.

Konsentrasi C1 dan C2 di dalam membrane biasanya tidak diketahui tetapi dapat diganti dengan koefisien partisi dikalikan dengan konsentrasi Cd pada sisi donor atau Cr pada sisi reseptor  sebagai berikut, koefisien distribusi atau koefisien partisi (K) diberikan sebagai berikut, K = C1/Cd = C2/Cr


Faktor-faktor :

  1. Luas permukaan (A)
Parameter fisikokimia : ukuran partikel, kemampuan membasahi.
Parameter fisiologis : surfaktan getah lambung, garam empedu

  1. Difusi obat (D)
Fisikokimia : ukuran molekuler
Fisiologis : viskositas dari kandungan luminal

  1. Batas ketebalan lapisan (h)
Fisikokimia : difusi obat
Fisiologi : pola motilitas dan sifat alir

  1. Kelarutan (Cs)
fisikokimia : hidrofilisitas, transformasi Kristal
fisiologi : pH, kapasitas buffer, empedu, komponen makanan

  1. Jumlah obat yang sudah terlarut (Mt)
fisikokimia : kelarutan
fisiologi : permeabilitas

  1. Jumlah cairan GI yg tersedia (V)
Fisikokimia : -
Fisiologi : sekresi, Co-administered fluids.


Luas permukaan bertambah secara dramatis dengan ukuran partikel.
Jika dianggap sebuah kubus berukuran 1cm x 1 cm x 1cm, kita dapat melihat bahwa hal tersebut meningkatkan luas permukaan beberapa kali dengan pembagian partikel.

Sebagaimana melarutkan solute sejumlah pelarut tersedia untuk berinteraksi dengan pengurangan solute dan penurunan laju disolusi.

Pengadukan larutan meningkatkan laju disolusi  dengan membawa pelarut baru pada permukaan solute.
Pengadukan tidak meningkatkan jumlah  solute yang dapat dilarutkan.
Biasanya dalam laboratorium ketika kita membuat larutan kita akan menggiling solute sehalus mungkin, pemanasan larutan, dan mengaduk larutan.


Teknologi solubilisasi

Teknologi solubilisasi hidrofilik

Gelatin -> secara alami berasal dari ekstrak kolagen yg membawa kedua muatan listrik positif dan negative.
-          Melapisi partikel obat dan mencegahnya agregasi dan clumping/menggumpal
-          Meningkatkan kemampuan pembasahan hdrofobik partikel obat melalui interaksi polar
-          Lesitin ampifilik mengurangi tegangan permukaan antara cairan disolusi dan permukaan partikel.


Bile Acid Carrier (BAC) -> pembawa asam empedu

-          Mengacu pada prinsip “bolak-balik” yang sama dengan teknologi prodrug.
Dengan mengubah obat pada permeabilitas intestinal rendah menuju spesifik BAC.
BAC kompleks didasarkan pada interkasi ionic  dari pembawa molekul obat.
-          Meningkatkan absorpsi obat secara dramatis.
Menyiapkan sebuah larutan yg baik untuk menghindari kelimpahan banyak enzim.
-          Yg pertama mencapai kompleks enterocyte, bagian BAC dengan mudah diubah kedalam komponen endogenous.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar